Jakarta –
Yahya Sinwar telah ditunjuk sebagai pimpinan Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas akibat serangan Israel di Teheran. Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Iran, Mohammad Hasan Sheikholeslami, menyebut mengakui penunjukan Yahya.
“Pemilihan ketua kelompok seperti Hamas adalah keputusan yang harus diambil oleh orang-orang tersebut, maksud saya orang-orang Palestina. Siapapun yang dipilih oleh mereka, akan diakui oleh Iran sebagai pemimpin mereka, perwakilan mereka dan kami akan bekerja sama dengannya secara positif,” kata Sheikholeslami di kediaman Duta Besar Iran di Jakarta, Selasa (13/8/2024).
Sheikholeslami juga menjelaskan Yahya memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat Iran. Termasuk hubungan dengan pemerintahan Iran sehingga diyakini hubungan antara Iran dengan Hamas akan semakin meningkat.
“Tentu saja (dekat), Yahya Sinwar memiliki latar belakang hubungan yang sangat baik dengan masyarakat Iran, otoritas Iran. Jadi saya yakin, pemilihannya sebagai pemimpin Hamas akan meningkatkan hubungan antara Iran dan Hamas, Insyaallah,” ujarnya.
Seperti diketahui, Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik barunya. Diketahui, pendahulunya Ismail Haniyeh tewas terbunuh di Teheran.
Dilansir AFP, pada Rabu (7/8), militer dan pejabat Israel menuduh Sinwar sebagai salah satu dalang serangan 7 Oktober terhadap Israel. Sinwar menjadi salah satu militan paling dicari di Israel.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan pemimpin Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut,” kata pernyataan dari kelompok tersebut.
(rfs/rfs)