Jakarta –
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons soal adanya pencatutan NIK untuk mendukung pasangan calon Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Pilgub Jakarta. Muzani menyebut KPU perlu memberikan klarifikasi supaya warga merasa aman dengan keluhannya.
“Saya kira itu keluhan yang harus dapat perhatian dengan saksama dari KPU supaya apa yang menjadi keberatan dan keluhan dari warga Jakarta bahwa dia tidak merasa berikan dukungan, itu bisa mendapatkan klarifikasi. Karena ini penting bagi kualitas pilkada,” kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).
Muzani juga menanggapi soal kabar pasangan independen sudah diatur. Ia meyakini KPU akan menyelenggarakan pilkada dengan adil.
“Saya kira kita percayakan kepada KPU karena KPU adalah lembaga yang ditunjuk oleh UU untuk menyelenggarakan pilpres, pemilu legislatif, dan pilkada,” kata Muzani.
“Saya percaya dan kita semua mempercayai lembaga itu sebagai lembaga yang independen dan terhormat,” imbuhnya.
Sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan KTP-nya dicatut untuk mendukung Dharma-Kun. Salah satunya anak-anak Anies Baswedan.
Dilihat di akun X (Twitter) resmi milik Anies, Jumat (16/8), Anies membagikan tangkapan layar situs https://infopemilu.kpu.go.id/. Anies mengaku data NIKnya tidak dipakai atau dicatut sepihak untuk mendukung cakal calon perseorangan kepala daerah.
“Alhamdulillah, KTP saya aman,” kata Anies.
Anies lalu mengunggah tangkapan layar hasil pengecekan NIK KTP milik kedua anaknya atas nama Mikail Azizi Baswedan dan Kaisar Hakam Baswedan. Anies mengatakan NIK kedua anaknya, adik dan tim yang bekerja sama turut dicatut mendukung bakal calon perseorangan kepala daerah.
“Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen. :)” tulis Anies.
(dwr/azh)