Jakarta –
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan setiap pernyataan yang dikeluarkan pengurus lembaganya terkait Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan keputusan organisasi. Dia mengatakan pernyataan yang dikeluarkan bukan sikap perorangan.
“Semua yang dilakukan, dikatakan, dinyatakan kepada publik oleh setiap personel pengurus PBNU adalah sikap organisasi, bukan sikap perorangan. Kalau ada pernyataan Sekjen, Wakil Sekjen, atau pernyataan saya sendiri, itu semua pernyataan organisasi, bukan perorangan,” kata Gus Yahya dalam keterangan yang diterima dilansir Antara, Sabtu (17/8/2024).
Gus Yahya menuturkan sikap resmi organisasi yang disampaikan tiap personel PBNU telah diambil melalui mekanisme organisasi, yakni rapat pleno pengurus. Dia menyebut pernyataan yang disampaikan personel PBNU bukan soal perseteruan antara dirinya dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
“Kami tidak akan ngomong kalau tidak rapat dulu. Ini bukan soal Yahya Staquf bertengkar dengan Muhaimin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar). Bukan soal Saifullah Yusuf musuhan dengan sepupunya (Muhaimin). Bukan soal itu. Ini soal organisasi,” ujarnya.
Gus Yahya mengungkapkan selama ini tidak ada masalah pribadi di dalam kepengurusan PBNU dan PKB. Sebab di lembaganya sendiri terdapat banyak pengurus partai politik, seperti PKB, Gerindra, Golkar, PDI Perjuangan, serta beragam anggota partai politik lainnya.
Meski demikian, dia mengaku saat ini ada pihak yang berusaha mendegradasi hubungan PBNU dan PKB ini menjadi masalah pribadi. Menurutnya, mereka melancarkan serangan melalui pendengung di media sosial dengan membuat narasi seolah-olah masalah PBNU dan PKB adalah masalah pribadi.
“Seperti apa sikap PBNU? Kami tidak main buzzer, (pendengung), kami main konsolidasi nyata,” jelasnya.
(dek/dek)