Jakarta –
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab sentilan Stafsus Presiden, Grace Natalie, yang menyebut PDIP kerap kali menyerang Jokowi. Hasto menjelaskan pernyataan yang dilontarkannya merupakan bentuk kritik terhadap Jokowi, bukan semata-mata serangan.
Hasto menilai wajar menyampaikan kritik saat demokrasi hendak diselewengkan. Dia kemudian berbicara tentang hukum yang kerap dijadikan sebagai alat untuk menekan.
“Kita kan mengkritik. Ketika arah demokrasi mau diselewengkan, ketika hukum dijadikan alat menekan, ketika kekuasaan untuk rakyat, petani nilai tukarnya hanya 101 persen,” kata Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).
“Kami telah mengingatkan dengan cara-cara yang sangat demokratis di DPR untuk tidak melakukan impor pangan, tetapi ketika semuanya dibiarkan, bahkan pemilu kemudian dilakukan begitu banyak manipulasi, masa ini kita diamkan?” sambung Hasto.
Menurutnya, untuk mencapai demokrasi yang sejati memang diperlukan kritik. Hasto mengatakan seluruh ide anak bangsa seharusnya memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum.
“Demokrasi memerlukan kritik dan republik ini dibangun dengan ide-ide besar, ide-ide untuk mewujudkan Indonesia sebagai pemimpin dunia, ide-ide untuk menjadikan Pancasila, untuk melakukan pengaturan terhadap tata dunia yang saat itu anarkis,” jelas Hasto.
“Ide-ide untuk setiap anak bangsa memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum, justru dengan Proklamasi ini kami semakin berani untuk menyuarakan kebenaran itu,” sambung dia.
Karena itu, lanjut Hasto, setiap orang harus siap menerima tanggung jawabnya. Termasuk seorang pemimpin negara sekalipun. Dia justru menyinggung adanya kepentingan pihak-pihak yang terganggu akan kritikan.
“Seorang presiden harus siap untuk dikritik ketika ada yang tidak benar. Kemudian ketika ada orang yang membela membabi-buta, berarti dia melupakan gagasan-gagasan Indonesia merdeka ini,” ujar Hasto.
“Mungkin karena berlindung dibalik harapan jabatan yang diembannya, takut kehilangan jabatan yang diembannya. Proklamasi hari ini mengingatkan kita keberanian itu, keberanian para pemuda Indonesia untuk tidak membebek, tapi berani menyuarakan kebenaran,” pungkas dia.
Sentilan Grace Natalie
Sebelumnya diberitakan, Grace Natalie menyentil Hasto yang mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih PDIP. Grace menyebut klaim Hasto itu offside.
“Lagi-lagi Mas Hasto offside. Kali ini dengan tuduhan tanpa bukti menyebut nama Pak Jokowi akan merebut partai PDIP sebagai Ketua Umum PDIP,” kata Grace kepada wartawan, Kamis (15/8/2024).
“Buktinya apa? Tanpa bukti ucapan Mas Hasto bisa dipahami sebagai fitnah,” lanjut Grace.
Grace mengatakan PDIP sudah kerap kali menyerang Jokowi. Ia menyebut jika sudah tak sejalan lebih baik tarik semua menteri yang berada di kabinet.
“Sudah cukup lama PDIP terus menerus menyerang dan memfitnah Pak Presiden. kalau memang sudah tidak sejalan dengan pemerintah, ya tarik saja menteri-menterinya. Gitu aja kok repot,” ucapnya.
(ond/dnu)