Jakarta –
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia daftar menjadi calon ketum Partai Golkar. Dia mengaku tak gentar jika pada Musyawarah Nasional (Munas) nanti ada calon lain selain dirinya.
“Kebetulan mazhab saya, mazhab saya mazhab kompetisi. Tidak pernah jabatan pemberian dan seluruh jabatan kita kompetisi,” kata Bahlil kepada wartawan seusai menyerahkan berkas di DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (19/8/2024).
Bahlil menilai dinamika politik di Golkar semangatnya memang berkompetisi. Menurut Bahlil, kehadiran Ridwan Hisjam sebagai kompetitor bukan suatu masalah bagi dirinya.
“Yang mengikuti kompetisi selain saya, itu saya pikir dalam demokrasi di Golkar, itu biasa-biasa saja. Tidak usah untuk diperdebatkan,” ucapnya.
Bahlil menyebut ikhtiarnya untuk menjadi Ketum Golkar sudah sejak setahun lalu. Dia mengaku akan ambil bagian jika ada kesempatan sebagai calon ketum di Golkar.
“Ikhtiar saya 1 tahun 3 bulan, saya pernah menyampaikan ke teman-teman media, insyaallah kalau ada kompetisi di Partai Golkar, maka saya akan ikut menjadi salah satu peserta di kompetisi tersebut,” ujar Bahlil.
Bahlil merasa optimistis dengan kesempatannya untuk naik ke puncak pimpinan Golkar. Dia mengklaim dapat 80 persen suara dukungan dari pemilik hak suara di Golkar.
“Hari ini saya membawa SK saya, saya enggak pernah menjadi pengurus DPP, tapi saya pernah menjadi pengurus DPD Golkar Provinsi Papua 2009-2014, dan SK-nya ditandatangani Pak Aburizal Bakrie dan Pak Idrus Marham,” kata Bahlil.
“Kedua, saya membawa dukungan 469 suara pemilih suara dari total 558, artinya sudah melebihi dari hampir 80 persen. Saya juga membawa surat pernyataan tidak pernah masuk di partai lain dengan mengikuti PDLT,” pungkasnya.
(fas/fas)