Jakarta –
Warga negara asing (WNA) asal Yordania, Ali Mohamed Isa alias AMI, pemodal dari laboratorium narkoba rahasia (clandestine drugs laboratory) di Gianyar, Bali, masih menjadi buronan. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut AMI kabur ke negara asalnya setelah sempat terdeteksi di Thailand.
“Kemarin dia terakhir terdeteksi di Thailand dan sekarang sudah terbang kembali ke negaranya,” kata Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilansir detikBali, Selasa (20/8/2024).
Marthinus menjelaskan AMI adalah pihak yang memesan narkoba jenis baru yang diproduksi oleh WN Filipina, Diego Alejandro Santos alias DAS (28), di lab narkoba rahasia di Bali. Narkoba jenis baru itu dikenal dengan nama Dimethyltryptamine (DMT).
Pabrik narkoba baru tersebut diketahui sudah beroperasi selama setahun sebelum akhirnya digerebek BNN pada Juli 2024. DAS yang mengembangkan lab narkoba rahasia itu ditangkap BNN bersama dua perempuan berinisial PMS (ibu DAS) dan DOS (adik DAS).
“Baru satu tahun pabrik itu berkembang dan sebenarnya mereka mendapat pesanan dari seorang warga negara Yordania. Hingga saat ini, pihak yang memberikan pesanan belum tertangkap karena saat operasi kami belum mengetahui jaringan sebesar apa yang terlibat,” ujar Marthinus.
Marthinus menambahkan narkoba jenis DMT ini memberikan efek halusinasi yang sangat kuat bagi penggunanya. DMT yang baru pertama kali ditemukan di Indonesia, sebelumnya dikenal di Amerika Latin.
Baca berita selengkapnya di sini.
(whn/jbr)