Jakarta –
Waketum Golkar Melchias Mekeng merespons soal isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Partai Golkar. Mekeng mengatakan peluang itu memang ada.
“Peluang kan selalu 50:50, ya kan, tinggal nanti di forum Munas, di komisi-komisi apakah ada yang angkat. Kalau ada yang angkat disepakati komisi, dibawa ke paripurna munas dan disetujui ya bisa terjadi,” ujar Mekeng saat dihubungi, Selasa (20/8/2024).
Mekeng mengatakan bahwa hal itu tergantung situasi di Munas Golkar nanti. Dia menyebut gagasan itu bisa saja muncul.
“Jadi ya kita tinggal lihat di lapangan nanti. Ya selama diangkat bisa saja,” katanya.
Lebih lanjut, Mekeng mengatakan tak ada komunikasi antara Golkar dengan Jokowi soal isu tersebut. Namun, dia menegaskan Golkar selalu terbuka untuk Jokowi.
“Nggak ada, siapa yang mau komunikasi. Kita terbuka selalu, kalau sepakati di Munas ya bisa terjadi,” ujarnya.
Kata Golkar
Waketum Golkar sekaligus Ketua Steering Committee Munas Golkar Adies Kadir awalnya menjelaskan bahwa AD/ART sangat memungkinkan berubah dalam kegiatan Munas yang digelar 5 tahun sekali.
“Sangat memungkinkan, perubahan AD/ART itu adanya di dalam Munas. Jadi setiap 5 tahun itu perubahan itu ada di dalam AD/ART. Jadi sangat memungkinkan untuk terjadi perubahan AD/ART tersebut,” kata Adies di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (20/8).
Perubahan juga sekaligus terkait keanggotaan Dewan Pembina Golkar. Menurut Adies, AD/ART terkait dewan pembina itu tidak diatur secara eksplisit. Adies menjelaskan kebiasaan terdahulu, dewan pembina Golkar selalu diisi oleh para senior di partai.
“Kalau dewan pembina ini biasanya adalah kader-kader Partai Golkar yang sudah senior biasanya begitu memang tidak ada eksplisit dalam AD/ART itu apakah boleh orang luar atau tidak, itu tidak ada. Tetapi kebiasaan di Partai Golkar dari zaman dahulu sampai sekarang yang namanya dewan pembina, yang dewan pertimbangan, yang namanya dewan penasehat, dewan pakar, itu ada pada senior-senior Partai Golkar sendiri,” katanya.
Adies lalu menanggapi munculnya isu Jokowi disebut-sebut akan menjadi Ketua Wanbin Golkar. Menurutnya, hal itu boleh-boleh saja, namun sampai saat ini di internal Golkar tidak ada yang mengusulkan nama Jokowi jadi Ketua Wanbin.
“Kalau tidak ada dalam AD/ART sebenarnya sih boleh-boleh aja tapi sampai saat ini di arena rapimnas dan memasuki munas nama-nama tersebut sama beliau belum beredar, belum ada sampai detik ini, belum ada kedengaran. Belum ada satu pun pembahasan dan yang mengusulkan belum ada sampai detik ini,” ujarnya.
(azh/jbr)