Jakarta –
Ketua DPR RI Puan Maharani bertolak ke Hungaria dan akan dilanjutkan ke Serbia dalam rangka kunjungan kerja (kunker) menghadiri undangan dari parlemen kedua negara itu. Pertemuan bilateral antarparlemen ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Hungaria dan Serbia.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Puan didampingi sejumlah anggota DPR RI dan akan diterima oleh Majelis Nasional Hongaria, Kamis (22/8/2024) siang waktu setempat. Puan dan delegasi DPR telah berada di Budapest, Hungaria, untuk memenuhi undangan parlemen negara Tanah Magyar itu.
“Undangan sudah diterima sejak lama. Dan jadwal keberangkatan Ibu Ketua DPR sudah diagendakan jauh-jauh hari,” kata Sekjen DPR Indra Iskandar.
Indra menyampaikan Hungaria merupakan mitra penting Indonesia di kawasan Eropa Tengah. Tahun ini Indonesia dan Hungaria merayakan 69 tahun hubungan diplomatik.
Pertemuan bilateral antara parlemen Indonesia dan Hungaria ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai bidang. Baik secara bilateral maupun dalam menghadapi berbagai tantangan global terkait perdamaian, rivalitas kekuatan besar, dan perubahan iklim.
Setelah pertemuan secara resmi dengan Ketua Parlemen László Kövér, Puan dan rombongan diagendakan berkeliling ke gedung Majelis Nasional Hungaria yang berada di Budapest. Delegasi DPR juga akan dijamu makan siang oleh parlemen Hungaria.
Dari Hungaria, Puan bersama Delegasi DPR akan melanjutkan perjalanan ke Serbia. Pada 26 Agustus 2024, Puan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Serbia Ana Brnabić untuk membahas penguatan kerja sama kedua negara.
Serbia merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia di kawasan Balkan. Indonesia dan Serbia juga memiliki sejarah hubungan diplomatik panjang yang dimulai sejak 1954 ketika Serbia masih tergabung dalam Republik Federasi Rakyat Yugoslavia.
Sejarah panjang hubungan kedua negara ini ditandai dengan hubungan erat antara Bung Karno dengan Josip Broz Tito, Presiden Yugoslavia peridoe 1945-1980.
DPR berharap pertemuan antarparlemen ini dapat memperkuat kerja sama antarnegara, khususnya untuk mendukung fungsi dan tanggung jawab parlemen.
(fca/gbr)