Bogor –
Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto bangga 425 mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan), termasuk S1 dan diploma, berhasil menyelesaikan pendidikan. Prabowo mengatakan para mahasiswa yang lulus itu adalah putra-putri terbaik bangsa.
“Hari ini adalah suatu tonggak dalam sejarah Unhan RI tapi juga menurut saya dalam sejarah bangsa Indonesia. Hari ini kita melihat lulusnya putra-putri terbaik bangsa Indonesia yang berasal dari seluruh Indonesia,” kata Prabowo saat memberikan sambutan di sidang senat terbuka wisuda program Diploma, Sarjana, Magister dan Doktor Universitas Pertahanan RI 2024, di Kampus Unhan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2024).
Prabowo mengatakan para mahasiswa ini diseleksi berdasarkan kemampuan dan kapabilitas masing-masing dan dengan beasiswa penuh. Diketahui, para mahasiswa dipilih tanpa memandang apa pangkat orang tuannya, kemampuan ekonomi orang tuanya dan tanpa memandang agama, suku ataupun latar belakang yang lainnya.
“Kita, waktu mulai dengan program S1 ini dan program diploma, hanya ingin mencari putra-putri terbaik bangsa Indonesia. Kita memasang suatu standar yang sangat tinggi bahkan untuk S1 ini saya memakai standar universitas-universitas terbaik di dunia,” kata Prabowo.
Prabowo pun mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan para tenaga pendidik dan Rektor serta semua yang berkontribusi untuk kemajuan Unhan RI. Dia juga mengingatkan mahasiswa bahwa kelulusan ini adalah tahap awal dari perjalanan hidup.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Rektor Unhan RI dan beberapa Rektor yang sebelum ini, termasuk para pendidik yang berkontribusi untuk memulai program S1 Unhan ini,” ujar Prabowo.
“Perjalananmu harus menjadi pengabdian. Perjalananmu berbakti kepada Tanah Air dan orang tua”, pesannya.
Diketahui, Unhan RI saat ini memiliki 12 program studi Sarjana (S1) dan 7 program studi diploma (D3) yang difokuskan pada pengembangan kompetensi di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Kemhan RI juga menargetkan terciptanya perwira TNI berlatar belakang S2 dan S3 yang menguasai teknologi kritis, dalam menghadapi dinamika global yang terus berkembang dalam 4-5 tahun mendatang.
(zap/dhn)