Jakarta –
Sejumlah pedagang di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, histeris melihat kiosnya dibongkar oleh petugas. Mereka tampak berteriak sambil meminta agar kiosnya tak dibongkar.
Salah satunya Masroh (29), pedagang penjual minuman dan aneka makanan. Dia mengatakan kiosnya tersebut telah dikelola mulai dari neneknya.
“Dari nenek saya, 30 (tahun), sebelum saya lahir sudah ada,” katanya sambil menitikkan air mata, Senin (26/8/2024).
Dia menangis lantaran kios tersebut merupakan satu-satunya mata pencahariannya. Hal itu yang menghidupinya beserta keluarga.
“Ini mata pencaharian saya dari dulu, masa depan saya, dari nenek saya, ibu-ibu saya, anak saya. Saya tidak mencari kekayaan cuma menyambung hidup,” ucapnya.
Masroh menangis ketika kiosnya dibongkar (Foto: Rizky Adha/detikcom)
|
Masroh mengaku sekaligus tinggal di kiosnya tersebut. Dia menolak direlokasi ke rest area, karena di sana tidak menjamin akan ramai.
“Saya menolak rest area, karena tempatnya tidak menjamin, di sini sudah banyak langganan dari dulu,” bebernya.
Diketahui, sebanyak 1.200 personel dari aparat gabungan dikerahkan untuk penertiban kios liar di Puncak, Bogor. Pedagang yang kiosnya ditertibkan, akan dipindahkan ke rest area Gunung Mas.
“Prinsipnya adalah penataan, penggeseran, dan relokasi. Karena Pemkab Bogor melalui pemerintah pusat sudah membangun rest area bagi para pedagang di sekitar Puncak. Semua pedagang yang menempati bangunan liar sudah disiapkan kios di rest area Gunung Mas Puncak,” kata Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu.
(rdh/lir)