Jakarta –
Ada sejumlah fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang bulan September 2024. Mulai dari fenomena Supermoon, Gerhana Bulan Sebagian, hingga Ekuinoks. Kapan saja waktu terjadinya fenomena-fenomena tersebut?
Menghimpun dari laporan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan berbagai sumber lainnya, berikut ini informasi daftar fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan September 2024:
Menurut laporan BRIN, fase Bulan Baru di bulan September akan terjadi mulai tanggal 3 September 2024. Fase Bulan Baru adalah kondisi ketika seluruh permukaan Bulan yang menghadap Bumi tidak memantulkan cahaya Matahari. Fenomena ini juga menjadi penanda selesainya satu fase putaran Bulan mengelilingi Bumi.
Fenomena Elongasi Barat Maksimum Merkurius akan terjadi kembali pada tanggal 5 September 2024. Menurut laporan BRIN, fenomena ini sebelumnya terjadi pada tanggal 9 Mei lalu dan akan terjadi lagi pada tanggal 25 Desember mendatang. Elongasi Barat Maksimum Merkurius adalah ketika Merkurius berada paling jauh dari Matahari di kubah langit Bumi, pada elongasi terbesarnya.
Dalam laporannya, BRIN menyebutkan bahwa pada tanggal 8 September 2024 akan terjadi fenomena Oposisi Saturnus. Mengutip dari Earth Sky, dalam istilah astronomi, yang dimaksud fenomena Oposisi adalah ketika sebuah planet berlawanan dengan Matahari. Planet-planet ini adalah yang berada di luar orbit Bumi, atau disebut juga “Planet Luar” (Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus).
Berdasarkan laporan BRIN, fase Bulan Purnama di bulan September akan dimulai pada tanggal 18 September 2024 pukul 09.34 WIB. Menurut Time and Date, Bulan Purnama di bulan September disebut juga dengan Harvest Moon atau Corn Moon. Bulan Purnama September juga adalah Supermoon, sebab terjadinya berdekatan dengan fenomena Ekuinoks, yang akan menyebabkan penampakan Bulan Purnama ini lebih besar dan bercahaya.
Selain Bulan Purnama Supermoon, pada tanggal 18 September 2024 juga akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Sebagian. Namun sayangnya, menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena Gerhana Bulan Sebagian ini tidak dapat diamati di Indonesia. Fenomena ini terjadi ketika sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
Menurut laporan BRIN, fenomena Oposisi Neptunus akan terjadi pada tanggal 20 September 2024. Menurut Earth Sky, saat terjadi fenomena Oposisi, sebuah planet paling mudah diamati karena planet ini berada paling dekat dengan Bumi dan terlihat sepanjang malam.
Fenomena Ekuinoks atau Equinox akan kembali terjadi di bulan September, tepatnya pada tanggal 22 September 2024. Sebelumnya, fenomena yang pertama telah berlangsung pada bulan Maret lalu. Mengutip dari BMKG, Ekuinoks adalah fenomena yang terjadi ketika posisi Matahari berada tepat di khatulistiwa atau ekuator. Ketika Equinox berlangsung, Matahari dan Bumi memiliki jarak paling dekat.
(wia/imk)