Jakarta –
Komisi IX DPR RI melaksanakan rapat kerja (Raker) dengan Kementerian Kesehatan RI mengenai isu terkini. Dalam rapat itu anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Edy Wuryanto, menyoroti kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang diduga sebagai korban perundungan.
“Concern saya di ya ini kasus Mba Aulia ini Pak, orang kalau masuk pendidikan klinik bukan hanya dokter atau dokter spesialis, semua tenaga kesehatan itu ketemunya monster Pak. Jadi seperti di rimba hutan itu pendidikan klinik itu, saya harus sampaikan apa adanya,” kata Edy Wuryanto di dalam rapat, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).
Edy mengatakan sudah banyak catatan literatur hingga riset terkait hal itu. Dia mengaku tidak kaget dengan adanya kasus yang menimpa Aulia terkait perilaku buruk di pendidikan klinik.
“Jadi saya tidak kaget Aulia ini mengalami seperti ini, tidak kaget Pak. Nah ini Pak, perilaku buruk pendidikan klinik, apalagi menyangkut pendidikan dokter,” ujar Edy.
Dia mengingatkan perlu sistem yang baik dari tingkat pemerintah sampai mahasiswanya. Dia menyebut dari kasus dokter Aulia diperlukan perubahan sistem secara cepat.
“Pak Menteri sudah merespons ini dengan cepat, itu sebagai bentuk warning system bahwa ada hal penting yang harus diperbaiki di dalam clinical education. Semua tenaga kesehatan khususnya spesialis residen PPDS,” ucap Edy.
“Oleh karena itu Pak, ini menjadi pintu masuk mengubah yang diubah itu banyak Pak, mahasiswanya diubah, pendidikan kliniknya juga perilakunya diubah, pimpinan prodi fakultas juga harus diubah, lalu sistem negara juga harus diubah,” imbuhnya.
(dwr/idn)