Jakarta –
Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan untuk menangkap pelaku tawuran yang menyiramkan air keras terhadap anggota polisi di Bassura, Jakarta Timur (Jaktim). Tim gabungan ini terdiri dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan juga Polres Metro Jakarta Timur.
“Poda Metro Jaya membentuk tim gabungan antara Ditreskrimum Poda Metro Jaya dengan Polres Metro Jakarta Timur untuk memburu dan menangkap pelaku kekerasan terhadap personel Poda Metro Jaya yang kemarin, hari Kamis, saat melakukan upaya penegakan hukum terhadap adanya peristiwa tawuran, itu dilakukan penyerangan penyiraman air keras ke anggota kami. Ini akan diburu terus dan diukap dan akan ditangkap,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat (30/8/2024).
Ade Ary mengatakan sejauh ini sudah ada beberapa saksi yang diperiksa. Kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga sudah dilakukan berikut pengumpulan barang bukti.
“Ada (saksi) beberapa. Nanti kami pastikan jumlahnya ya. Olah TKP, barang bukti,” kata Ade Ary.
Ade Ary menyebut kondisi polisi yang menjadi korban air keras sudah membaik. Korban saat ini masih berada di rumah sakit dalam proses perawatan.
“Ya sudah ditangani di rumah sakit. Saat ini masih dalam penanganan yang intensif. Dalam keadaan sadar ya,” tuturnya.
Tawuran di Bassura
Seperti diketahui, dua anggota Brimob tersiram air keras hingga dicopet saat membubarkan aksi tawuran yang terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Jakarta Timur. Pihak kepolisian saat ini tengah memburu para pelaku terlibat, termasuk yang melakukan tawuran
“Pelaku kita buru,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan pada Kamis (29/8/2024).
Nicolas mengatakan pihaknya tengah melakukan serangkaian penyelidikan mendalam. Dia menegaskan akan menindak tegas para pelaku.
“Kami akan lakukan tindakan tegas kepada para pelaku tawuran, yang menyebabkan petugas kepolisian terluka untuk dilakukan proses hukum selanjutnya,” ujarnya.
Brimob Disiram Air Keras dan Dicopet
Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan aksi tawuran tersebut terjadi pada dini hari tadi. Pihak kepolisian mulanya hendak membubarkan aksi tawuran yang terjadi.
Alih-alih bubar, para pelaku tawuran justru melawan dengan cara menyiram air keras ke arah anggota. Korban mengalami luka 12 persen di wajah, tangan dan pahanya.
“Saat terjadi tawuran. Anggota Polrestro Jaktim, Polsek Jatinegara, dan Brimob Cipinang datang untuk membubarkan para pelaku tawuran, tapi ternyata pelaku tawuran balik menyerang anggota Brimob dengan menyiramkan air keras,” kata Nicolas, Rabu (29/8).
Selain satu polisi terkena siraman air keras, Nicolas menyebut satu anggota Brimob menjadi korban pencopetan saat membubarkan aksi tawuran. Nicolas mengatakan korban pencopetan dan korban penyiraman air keras merupakan dua orang yang berbeda.
“Ada juga HP (anggota) yang hilang. Iya (dicopet). Beda lagi (anggota). Anggota Brimob, tapi berbeda korbannya,” tuturnya.
(mea/mea)