Jakarta –
Kepolisian Daerah (Polda) Bali angkat bicara soal cairan misterius dalam kasus tewasnya mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana, dan istrinya, AAA Sri Wulandari Trisna. Hasilnya, tak ditemukan senyawa berbahaya pada cairan tersebut.
“Tidak ditemukan bahan senyawa berbahaya pada beberapa cairan yang dicek sampel toksikologi,” ungkap Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangan tertulisnya, dilansir detikBali, Jumat (30/8/2024).
Jansen menyebut polisi tengah menanti hasil autopsi jenazah Ardana dan istrinya. Hasil autopsi, kata dia, akan menentukan kasus tersebut dinaikkan ke tahap penyidikan atau tidak.
Polisi akan kembali mendalami beberapa keterangan saksi. Termasuk memeriksa kembali rekaman CCTV yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi juga akan memeriksa komputer kerja yang biasa digunakan Ardana. Petugas akan melakukan gelar perkara terkait kasus tersebut.
Sebelumnya, cairan misterius itu ditemukan oleh polisi saat melakukan olah TKP tewasnya Ardana dan istri. “Ada beberapa cairan yang diamankan dari TKP,” kata Kepala Bidang (Kabid) Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali Kombes I Nyoman Sukena kepada detikBali, Sabtu (10/8/2024).
Sukena menerangkan cairan itu berada di dalam botol yang ditemukan di kamar Ayu Sri. Botol tersebut mirip dengan botol obat nyamuk semprot. Namun, belum bisa dipastikan jenis cairan tersebut. Selain itu, ada beberapa cairan misterius lainnya juga disita dan sedang diperiksa di Bidang Labfor Polda Bali.
Simak selengkapnya di sini.
(yld/idh)