Jakarta –
Video keterangan pers Presiden Joko Widodo disorot di media sosial dan dianggap ‘wawancara settingan’. Jokowi memberikan respons.
Mulanya, di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8/2024), seorang wartawan bertanya mengapa belakangan Jokowi lebih banyak wawancara dengan PNS, bukan dengan wartawan. Jokowi tak berkomentar sedikit pun.
Namun ia hanya mengangkat tangannya. Sambil memancarkan senyuman. Lalu dia membalikkan badan dan meninggalkan para wartawan.
Isu ‘wawancara settingan’ ini mulai ramai diperbincangkan di media sosial. Diketahui, pada 27 Agustus 2024, akun YouTube Sekretariat Presiden sempat mengunggah keterangan pers dari Jokowi. Dalam video itu, Jokowi mengenakan kemeja biru muda.
Di hadapan Jokowi, tampak sejumlah tangan yang menggenggam ponsel hingga mikrofon. Mereka menyodorkan rekaman seperti layaknya para wartawan. Pada mikrofon tersebut tak ada logo televisi atau radio dari media massa.
Di media sosial, banyak yang menyoroti soal orang-orang yang ‘mewawancarai’ Jokowi adalah stafnya atau petugas Istana Presiden. ‘Wawancara’ tersebut dikemas dalam bentuk doorstop atau wawancara cegat.
Video itu diambil pada siang hari. Padahal para wartawan sudah sejak pagi sampai malam standby di pressroom di Istana Presiden. Wartawan dari berbagai media massa berjaga-jaga bila sewaktu-waktu Jokowi akan memberikan keterangan pers.
Wartawan tidak diberi tahu Biro Pers Sekretariat Presiden jika Jokowi memberikan keterangan pers. Wartawan hanya mendapatkan link YouTube Sekretariat Presiden terkait keterangan pers Jokowi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang dibagikan sekitar pukul 18.55 WIB.
Link YouTube itu berisi sebuah video yang menampilkan Jokowi tengah memberikan keterangan pers terkait aksi demonstrasi besar-besaran soal penolakan revisi UU Pilkada yang terjadi di sejumlah kota di Indonesia.
Tak cuma itu, ‘wawancara’ serupa juga pernah dilakukan Jokowi pada 21 Agustus 2024 yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden. Masih dengan posisi dan background yang sama, Jokowi menjawab pertanyaan terkait Baleg DPR yang mengadakan rapat membahas revisi UU Pilkada.
Kedua wawancara itu membahas hal yang sama, yakni soal UU Pilkada. Di mana UU Pilkada ini sempat menjadi sorotan masyarakat hingga sejumlah elemen turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran.
Namun terlepas dari itu, kedua wawancara yang dibagikan lewat akun YouTube Sekretariat Presiden di atas tidak melibatkan wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan.
Atas sorotan di media sosial, Istana buka suara soal tudingan-tudingan ‘wawancara settingan’. Istana memastikan tidak ada gimmick.
“Tidak ada gimmick apalagi setting-an. Bukan kah itu dalam rangka memberikan keterangan pers,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana, Jumat (30/8/2024). Yusuf menjawab pertanyaan terkait tanggapan Istana soal wawancara ‘settingan’ Jokowi dengan Biro Pers Sekretariat Presiden.
(azh/azh)