Jakarta –
Kapal milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta hampir 31 jam kandas di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Imbas dari insiden itu, PDIP mendorong agar Dishub mengevaluasi kapal-kapal penyeberangan menuju Kepulauan Seribu.
“Terlepas dari penyebab terjadinya kecelakaan, saya pikir sudah waktunya Dishub melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kapal-kapal penyeberangan di Kepulauan Seribu,” kata Anggota DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo kepada wartawan, Kamis (12/9/2024).
Rio menilai evaluasi dan pengecekan dilakukan terhadap kapal-kapal milik Dishub dan kapal-kapal rakyat yang hendak berlayar menuju Kepulauan Seribu. Ia meyakini banyak kapal yang selama ini tak dilakukan pemeriksaan berkala.
“Kapal rakyat juga ngeri banget, kayak nggak ada pemeriksaan berkala,” ujarnya.
Politikus PDIP itu mengatakan perlu juga pengecekan umur kapal yang dioperasikan. Bahkan, kata dia, Dishub bisa menganggarkan peremajaan angkutan laut di Kepulauan Seribu jika diperlukan.
“Bila memang diperlukan, maka anggaran untuk peremajaan angkutan laut di Kepulauan seribu harus dilakukan. Karena kapal yang tidak sehat berdampak membahayakan penumpangnya,” jelasnya.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Dwi Rio Foto: Situs DPRD DKI Jakarta
|
Seperti diketahui, peristiwa kapal kandas terjadi pada Selasa (10/9/2024) menjelang siang. Kejadian bermula ketika KM Sangaji hendak bertolak dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Untung Jawa.
Kecelakaan terjadi saat kapal tengah melintas di perairan timur laut Pulau Pari, tepatnya di Tanjungan Pulau Pari. Kapal kandas pada titik koordinat Lintang 05°51’208″S Bujur 106°38’252″.
Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunadi, pihaknya yang menerima laporan langsung bertolak ke tempat kejadian perkara (TKP) bersama petugas dari instansi terkait. Mereka berhasil mengevakuasi 26 penumpang dengan selamat.
Sementara itu Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan kapal tersebut terseret arus hingga masuk karang. Syafrin menerangkan kapal baru bisa ditarik ke dermaga di Pulau Pari saat air pasang.
“Mendekati Pulau Pari, jam 09.30 itu cuaca buruk, hujan, angin kencang, ombak naik, sehingga kapal ini sepertinya terseret arus dan masuk karang di Pulau Pari sehingga kapal kandas,” kata Syafrin kepada wartawan, Selasa (10/9).
Kapal kemudian berhasil dievakuasi usai hampir 31 jam kandas. Kapal tersebut telah dievakuasi pukul 16.25 WIB. Untuk diketahui, kapal kandas sekitar pukul 09.30 WIB kemarin.
Syafrin menjelaskan KM Sangaji ditarik menggunakan KM Sonar milik Dishub DKI ke Dermaga Pulau Pari. Kondisi kapal, lanjut Syafrin, lalu diperiksa.
“Ditarik ke Dermaga Pulau Pari dengan Kapal Dishub KM Sonar. Kapal telah sandar di Dermaga Pulau Pari. Kami telah melakukan pengecekan dan pemeriksaan kerusakan kapal,” jelas Syafrin.
Syafrin menyebut pengecekan kerusakan kapal dilakukan dengan metode penyelaman. Hasilnya, tak ditemukan kebocoran pada badan kapal.
“(Pemeriksaan) dengan penyelaman dan tidak ditemukan kebocoran pada body kapal,” ucap Syafrin.
(taa/eva)