Jakarta –
Gempa M 5,6 terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). BMKG menyebut gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal diduga akibat aktivitas sesar Mangkalihat. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Minggu (15/9/2024).
Gempa ini dirasakan di beberapa tempat. Yakni dirasaka di daerah Berau, Tanjung Redep, Teluk Bayur , Tanjung Selor,Tarakan,Bulungan dengan skala intensitas III-IV MMI.
Skala III artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sementara skala IV artinya pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Gempabumi ini didahului dengan gempa pembuka M 4,1. Hingga pukul 20.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” sambung Daryono.
Diketahui sebelumnya, gempa mengguncang Berau. Gempa terjadi pada pukul 20.08 WIB. Gempa ada pada titik koordinat 1,28 lintang utara dan 118,42 bujur timur.
(isa/imk)