St Petersburg –
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa St Petersburg University, Rusia. Dalam kuliah umumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini menjelaskan soal semangat Pancasila yang membuat Indonesia aktif memperjuangkan perdamaian.
Megawati awalnya menjelaskan Indonesia aktif mewujudkan perdamaian di sejumlah negara. Dia mengatakan langkah itu menjadi legitimasi dan modal historis Indonesia menggalang bangsa-bangsa cinta damai.
“Indonesia juga aktif mewujudkan perdamaian di Kamboja, Sudan, Kongo, Vietnam dll. Inilah modal dan legitimasi historis yang dimiliki bangsa kami. Dengan modal historis ini, bangsa Indonesia menggalang bangsa-bangsa yang cinta damai,” ujar Megawati di hadapan mahasiswa St Petersburg University, Rusia, Senin (16/9/2024).
Megawati mengatakan Indonesia terus menyerukan penghormatan terhadap prinsip nonintervensi atas kedaulatan bangsa lain. Dia mengatakan Indonesia telah mengambil inisiatif untuk menyelesaikan konflik di beberapa wilayah.
“Dengan prinsip ini, kami mengambil inisiatif bagi penyelesaian konflik terhadap persoalan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, konflik di Timur Tengah melalui aksi sepihak Israel terhadap Palestina. Konflik yang tidak seimbang tersebut nyata-nyata melanggar hukum internasional. Dampaknya adalah bencana kemanusiaan. Lebih dari 37.000 jiwa rakyat Palestina gugur akibat kekejaman Israel. Selain ketegangan di Timur Tengah, potensi konflik terbuka juga terjadi di Laut Tiongkok Selatan hingga Selat Taiwan, dan bara api yang terus menyala di Semenanjung Korea,” ujarnya.
Dia mengatakan langkah aktif Indonesia itu dilakukan atas dasar semangat Pancasila. Megawati pun mengatakan PDIP telah menjadikan pengetahuan geopolitik sebagai materi di sekolah partai.
“Spirit yang kami bawa dalam membangun ketertiban dunia tersebut adalah mempraktikkan Pancasila sebagai jalan bagi tata dunia baru,” ujar Megawati.
Megawati mengatakan upaya membangun ketertiban dunia itu dilakukan Indonesia lewat politik bebas aktif. Dia menegaskan Indonesia, lewat sila kemanusiaan, ingin menciptakan perdamaian dunia.
“Politik luar negeri bebas aktif dipandu oleh falsafah bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Pancasila terdiri dari lima prinsip, yakni Ketuhanan, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Kebangsaan, Demokrasi dan Keadilan Sosial. Dengan sila kemanusiaan kami bertekad membangun persaudaraan dunia. Dengan keadilan sosial, kami berjuang bagi tatanan dunia yang damai, adil, dan memperjuangkan kesetaraan antar bangsa. Ini contoh implementasi Pancasila dalam hubungan internasional,” ucapnya.
(haf/dwia)