Bakal cagub-cawagub Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pramono-Rano ngobrol dengan Ahok di Simpang Susun Semanggi, Jakarta Pusat.
Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (19/8/2024), Pramono-Rano dan Ahok tiba bersamaan pukul 13.52 WIB. Pramono terlihat mengenakan baju cokelat, Rano mengenakan batik, dan Ahok memakai baju berwarna biru tua.
Ketiganya tampak berbincang di dekat tulisan Semanggi. Ahok terlihat menjelaskan proyek jembatan Simpang Susun Semanggi, dan Pramono-Rano yang duduk di samping Ahok tampak mendengarkan penjelasan Ahok.
Pramono-Rano bertemu Ahok di Simpang Semanggi Foto: Fawdi/detikcom
|
Ahok mengatakan proyek jembatan Simpang Susun Semanggi yang dibangun di masanya merupakan pola kerja sama antara pemerintah dengan pihak swasta. Menututnya, pola kerja sama tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang saling menguntungkan.
“Ya kita juga jelaskan beliau pengen tahu juga kan Semanggi kenapa dasarnya, jadi kebijakan yang kita bikin itu adalah menguntungkan semua pihak. Jadi si pengembang juga akan dinaikkan nambah keuntungan, jadi dia dikasih kontribusi sama kita membangun jembatan Semanggi termasuk trotoar ini, semua tuh dari mereka, dana mereka,” kata Ahok.
Ahok berharap pasangan Pramono Anung-Rano Karno dapat melanjutkan pola kerja sama tersebut jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
“Jadi saya kira inilah yang Mas Pram dan Bang Rano akan teruskan pola-pola kerja sama dengan swasta yang bisa menguntungkan seluruh stakeholder, itu sih rencananya,” ucapnya.
Sementara itu, Pramono mengaku jembatan Simpang Susun Semanggi merupakan salah satu peninggalan atau legacy dari Ahok yang berharga. Dia mengaku akan terus belajar dari para mantan gubernur Jakarta.
“Salah satu peninggalan luar biasa dari Pak Ahok adalah di Simpang Semanggi ini, maka kenapa kemudian ketika Pak Ahok menawarkan di Simpang Semanggi saya senang sekali. Kami belajar tentang PR-PR yang ditinggalkan para gubernur pendahulu dan Pak Ahok terus terang meninggalkan banyak legacy yang belum selesai akan kami teruskan,” ujar Pramono.
Singgung Kampung Bayam-Tempat Wisata Warga
Pramono juga menyampaikan rencananya untuk menyelesaikan persoalan warga Kampung Bayam. Menurutnya, persoalan tersebut bermula ketika kesepakatan penyerahan kunci rusun tak kunjung terealisasi.
“Kampung Bayam pun akan kami selesaikan, saya berjanji akan menyelesaikan persoalan Kampung Bayam, kenapa sampai hari ini kunci yang sudah jadi kesepakatan kok belum diberikan, kan itu sumber masalahnya,” katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya: