Jakarta –
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron disemprot oleh anggota DPR saat jadi pembicara bagi anggota DPR dan DPRD terpilih. Apa respons Ghufron saat itu?
Adapun momen itu terjadi saat Ghufron menyampaikan soal integritas di acara Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Bagi Calon Anggota DPR RI Terpilih 2024-2029, pada Minggu (22/9). Ghufron menjadi pembicara dalam sesi materi penguatan antikorupsi untuk penyelenggara negara berintegritas (PAKU Integritas).
Mulanya, dalam salah satu ceramahnya di forum tersebut, Ghufron menyinggung soal tabiat menerima hadiah yang masih ada di kalangan penyelenggara negara. Dia menyebut kebiasaan buruk itu kadang dianggap sebagai budaya timur.
Pernyataan dari Ghufron itu seketika diinterupsi oleh salah satu anggota DPR terpilih bernama Tia Rahmania yang menjadi peserta. Anggota DPR terpilih dari fraksi PDIP ini mengaku kesal mendengar ceramah dari Ghufron.
“Ini saya makin enek soalnya, pusing saya. Izin ya Pak Nurul Ghufron yang terhormat yang merupakan pimpinan KPK kita yang luar biasa. Kalau kata psikologi ini terjadi disonasi kognitif di kepala saya, artinya terjadi konflik di dalam batin saya,” ujar Tia.
Tia lalu menyinggung riwayat kasus etik Ghufron selama menjabat pimpinan KPK. Dia meminta Ghufron menjelaskan kasus etiknya dibanding berbicara soal integritas kepada anggota DPR terpilih. Setelahnya Tia pun keluar dari ruang acara.
“Korupsi itu intinya etika dan moral pak. Saya adalah salah satu dosen antikorupsi. Terima kasih Pak karena Pak Ghufron sendiri yang membuka. Mohon ini masukan bagi panitia Lemhanas kalau bisa cari pematerinya yang memberikan nilai-nilai baik. Terima kasih, saya izin keluar,” katanya.
Respons Ghufron
Ghufron tetap melanjutkan materinya soal korupsi dan integritas. Dia pun memilih tidak menanggapi interupsi dari Tia karena anggota DPR terpilih itu telah keluar dari ruang acara.
“Karena bertanya tapi tidak di dalam jadi saya tidak akan menjawab,” ucap Ghufron.
Lebih lanjut, Ghufron mengatakan bahwa korupsi masih jadi masalah serius di Indonesia. Untuk itu, kata dia, KPK melakukan berbagai upaya untuk mencegah korupsi itu terjadi.
“KPK terus berupaya mencegah korupsi melalui berbagai pendekatan, salah satunya dengan melibatkan masyarakat untuk menurunkan tingkat korupsi,” sebutnya.
“Kami berharap para anggota DPR dan DPD dapat membawa isu korupsi sebagai masalah penting, karena korupsi menghambat pertumbuhan ekonomi dan merugikan negara,” tambahnya.
(ial/zap)