Jakarta –
KPK menyita barang bukti berupa uang tunai saat menggeledah rumah dinas Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar. KPK menyebut nilai uang yang disita sebesar Rp 250 juta.
“Ada beberapa pecahan uang asing kemudian juga ada bentuk rupiah sekitar Rp 250 juta,” kata Direktur Penyidikan (Dirkdik) KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2024).
Asep menyebut, dari penggeledahan itu penyidik juga menyita barang bukti elektronik. Penyidik, lanjut Asep hingga kini masih menelaah temua barang bukti yanga ada.
“Tentunya sekarang masih dianalisis, karena selain dari uang tunai yang kita peroleh, juga ada barang bukti elektronik, yang kita agak lama analisisnya tentunya barang bukti elektroniknya ya. Karena kita harus memilah mana yang terkait dengan perkara yang sedang kita tangani,” jelas Asep.
Adapun penggeledahan itu dilakukan di rumah dinas Mendes yang berada di Jakarta Selatan pada Jumat, (6/9) lalu.
Rumah milik Abdul Halim Iskandar ini digeledah terkait penyidikan kasus korupsi dana hibah Pemprov Jatim periode 2019 sampai 2022. Dalam kasus itu, Abdul Halim juga pernah diperiksa penyidik KPK sebagai saksi.
Pemeriksaan kepada Abdul Halim itu terjadi pada Kamis (22/8). Setelah diperiksa, Abdul Halim hanya menyebut telah memberikan informasi yang sejelasnya kepada penyidik KPK.
“Semua sudah saya jelaskan, clear, sudah, terserah pihak penyidik,” katanya kepada wartawan setelah diperiksa di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
“Jadi semua sudah saya sampaikan, pertanyaan saya jawab lengkap, tidak ada satu pun yang terlewat,” tambahnya.
Halim diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi. Sebelum menjadi Mendes, Abdul Halim Iskandar merupakan Ketua DPRD Jatim 2014-2019.
(ond/azh)