Jakarta –
Di Indonesia, tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Tak hanya itu, secara internasional, tanggal 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Lanjut Usia (Lansia) Internasional, Hari Vegetarian Sedunia, dan Hari Musik Internasional.
Berikut ini serba-serbi tentang masing-masing peringatannya:
Tanggal 1 Oktober di Indonesia senantiasa diperingati Hari Kesaktian Pancasila. Hari ini diperingati dalam rangka mengingatkan kembali akan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia. Peringatan ini juga berkaitan dengan peristiwa sejarah G30S/PKI.
Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober diperingati untuk mengenang para korban yang gugur dalam peristiwa pemberontakan G30S/PKI pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 1965. Para korban terdiri dari sejumlah perwira tinggi dan menengah TNI AD.
Peristiwa tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI setiap 30 September dan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila sendiri ditetapkan oleh Presiden Soeharto berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 153 Tahun 1967.
Tahun ini merupakan peringatan Hari Kesaktian Pancasila ke-59. Dalam rangka memperingatinya, Kemendikbudristek mengusung tema “Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas” untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 1 Oktober 2024.
Monumen Kesaktian Pancasila (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
|
Secara internasional tanggal 1 Oktober diperingati Hari Lansia Internasional (International Day of Older Persons). Peringatan untuk lansia ini ditetapkan oleh Majelis Umum PP sejak tahun 1990, dan sekitar 10 bulan kemudian, dunia memperingati Hari Lansia Internasional untuk pertama kalinya pada tanggal 1 Oktober 1991.
Mengutip PBB, pada 14 Desember 1990, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Lansia Internasional melalui Resolusi 45/106. Hal ini didahului oleh inisiatif seperti Rencana Aksi Internasional Wina tentang Penuaan, yang diadopsi oleh Majelis Dunia tentang Penuaan pada tahun 1982 dan disahkan pada tahun yang sama oleh Majelis Umum PBB.
Kemudian pada tahun 1991, Majelis Umum PBB mengadopsi Prinsip-prinsip PBB untuk Lansia melalui Resolusi 46/91. Lalu pada tahun 2002, Majelis Dunia Kedua tentang Penuaan mengadopsi Madrid International Plan of Action on Ageing, untuk menanggapi peluang dan tantangan penuaan populasi di abad ke-21 dan untuk mempromosikan pengembangan masyarakat untuk segala usia.
Untuk peringatan tahun ini, PBB mengusung tema “Ageing with Dignity: The Importance of Strengthening Care and Support Systems for Older Persons Worldwide” untuk merayakan Hari Lansia Internasional pada tanggal 1 Oktober 2024.
Ilustrasi lansia (Foto: Shutterstock)
|
Tanggal 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Vegetarian Sedunia (World Vegan Day). Hari ini kehidupan masyarakat vegan atau vegetarian yang menolak mengonsumsi produk hewani dan memilih pola makan nabati. Peringatan ini ditujukan kepada para vegetarian untuk memperingati gaya hidup mereka.
Menurut National Today, peringatan Hari Vegetarian Sedunia berawal dari organisasi ‘The Vegetarian Society UK’ pada tahun 1944 yang beranggotakan Donald Watson dan Elise Shrigley. Mereka berusaha menghilangkan daging dari asupan harian mereka dan menghindari produk yang terbuat atau diuji pada hewan.
Ilustrasi vegetarian (Foto: Getty Images/iStockphoto/KucherAV)
|
Selain itu, tanggal 1 Oktober turut diperingati sebagai Hari Musik Internasional (International Music Day). Pada tahun 1974, Dewan Musik Internasional UNESCO mendeklarasikan bahwa Hari Musik Internasional akan dirayakan pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya.
Sejak didirikan pada tahun 1949, Dewan Musik Internasional UNESCO sangat yakin bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyatukan masyarakat dan mendorong perdamaian dunia. Dewan ini, terutama Presidennya pada tahun 1975, Lord Yehudi Menuhin, sangat yakin bahwa musik dapat memperkuat hubungan dan menjembatani kesenjangan budaya di antara masyarakat.
Menyadari hal tersebut, Dewan pun memutuskan untuk mendedikasikan satu hari dalam setahun untuk musik. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan kekuatan musik untuk menyatukan komunitas dan budaya serta menginspirasi mereka untuk hidup berdampingan secara harmonis.
(wia/imk)