Jakarta –
TNI resmi membentuk lima batalyon penyangga daerah rawan (PDR). Pasukan yang tergabung dalam Yonif PDR itu akan bertugas di wilayah-wilayah rawan seperti Papua.
Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat meresmikan Yonif PDR dan menerima penyerahan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/9/2024). Jenderal Agus mengatakan upaya TNI membentuk Yonif PDR untuk mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia serta mengantisipasi ancaman dan gangguan.
“Untuk menghentikan ancaman militer dan non militer maka dilakukan penataan kekuatan di antaranya membentuk batalyon infanteri penyangga daerah rawan yang baru saja saya resmikan,” kata Agus Subiyanto dalam pidatonya.
“Batalyon ini memiliki tugas yang lebih spesifik, termasuk mendukung ketahanan pangan, menangani ancaman keamanan, dan mendorong pembangunan masyarakat,” sambung dia.
Agus Subiyanto melanjutkan, untuk mendukung tugas di wilayah rawan, Yonif PDR membutuhkan ketrampilan dan peningkatan yang lebih kolaboratif dibandingkan dengan satuan TNI lain.
“Unit ini merupakan bagian dari komitmen TNI dalam squad pangan dan program percepatan pembangunan serta peningkatan kesejahteraan di Indonesia,” ucapnya.
Terima Alutsista dari Kemhan
Selain itu, TNI juga menerima Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Sebanyak 769 unit diterima langsung oleh Panglima TNI.
Alpalhankam yang diserahkan terdiri dari kendaraan tempur, kendaraan taktis, kendaraan khusus, sepeda motor listrik, kendaraan operasional dan kendaraan angkut pasukan yang akan digunakan oleh satuan di jajaran Mabes TNI, Mabes Angkatan Darat, Mabes Angkatan Laut dan Mabes Angkatan Udara.
“Pada kesempatan ini TNI telah menerima alat peralatan ketahanan dan keamanan dari pemerintah. Untuk itu saya atas nama seluruh jajaran TNI mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pemerintah melalui Kementerian Pertahanan atas dukungan yang diberikan Khususnya dalam penyediaan, baik untuk ditingkat satuan mabes TNI maupun tingkat angkatan,” kata Agus.
(azh/azh)