Bogor –
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 100.3.4/4174-BPBD tentang Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi. Surat itu dikeluarkan sejak 26 Agustus 2024.
Surat Edaran ini dikeluarkan dengan memperhatikan data hasil pemantauan BMKG, yang menunjukkan adanya trend peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia dan adanya kemiripan Megathrust Nenkai, Jepang dengan dua Megathrust yang ada di Indonesia.
Dalam surat edaran tersebut, camat dan lurah se-Kota Bogor diminta berperan aktif membantu menyiapkan langkah-langkah konkrit, guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi.
“Berdasarkan informasi resmi yang kami terima dari instansi yang berwenang, yaitu BMKG, dan juga hasil kajian para ahli, terkait informasi tentang beberapa wilayah yang berpotensi, bukan prediksi, berpotensi berpeluang terjadinya gempa bumi megathrust, disertai tsunami, kemudian (titik gempa) ada beberapa wilayah seperti selat sunda, Mentawai dan lain sebagainya,” kata Hidayatullah, Rabu (2/10/2024).
“Tentunya kami pemerintah Kota Bogor sebagai wilayah yang secara geografis merupakan wilayah bagian dari Selat Sunda, tentunya informasi tersebut kami tangkap dalam upaya kesiapsiagaan,” sambungnya.
Saat ini, kata Hidayatullah, edukasi bencana dilakukan secara massif dilakukan terhadap warga dan para pemangku kepentingan, hingga di lingkungan sekolah, dengan tujuan tidak ada korban jiwa ketika bencana terjadi. Transfer informasi diberikan terkait pra-bencana, tanggap bencana, hingga pasca-bencana.
“Tentunya yang kita utamakan adalah mitigasi bencana. Mitigasi awal dalam arti tadi tatkala terjadi bencana baik gempa bumi, longsor, dan sebagainya. Bagaimana warga siap siaga, dalam rangka mengantisipasi timbulnya korban jiwa. Tentunya ikhtiar kita selamat dalam menghadapi bencana ini, adalah pakem keberhasilan dalam menanggulangi bencana,” kata Hidayatullah.
“Kami mengimbau kepada warga Kota Bogor terutama tatkala bencana terjadi, pastikan evakuasi diri ke tempat aman, itu yang utama. Kedua, kenali kondisi daerah yang lebih aman sebelum melakukan evakuasi,” sambungnya.
(sol/taa)