Jakarta –
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bicara soal kondisi di wilayah Nduga, Papua, usai pilot Susi Air, Philip Marks Merhtens, dibebaskan. Panglima menyampaikan bahwa kondisi di Nduga saat ini masih aman.
Untuk diketahui, Kabupaten Nduga kerap disebut zona merah. Sebab di daerah itu sering terjadi gangguan keamanan dari kelompok bersenjata di Papua.
“Sementara masih aman. Belum, belum ada (rencana menarik pasukan). Tapi ya kita harus antisipasi, selalu kita buat antisipasi, tapi sementara (tidak),” kata Agus kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2024).
Agus pun bicara soal kondisi Papua menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Agus menyebut kondisi Papua ada yang aman, hingga rawan.
“Jadi tidak semua wilayah di Papua itu rawan ya, jadi ada daerah rawan, ada yang sudah aman. Sehingga pelaksanaan operasinya pun di sana berbeda-beda,” kata Agus.
Kendati begitu, dia memastikan pihaknya tetap melakukan pendekatan smart power di Tanah Papua, yaitu kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi.
“Tetap kita mengedepankan smart power dalam operasi teritorial yang kita lakukan di sana,” tegasnya.
Sebelumnya, pilot Susi Air menjadi korban penyanderaan KKB selama 1 tahun 7 bulan. Kapten Philip berhasil dievakuasi oleh tim pembebasan sandera pada tanggal 21 September 2024. Ketika itu, tim kembali dari Kampung Yuguru dan sampai di Mimika melaporkan kepada Kapolres Mimika, bahwa pilot Susi Air sudah bisa dibebaskan
Kapten Philip disandera pada tanggal 7 Februari 2023, oleh anggota KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Peristiwa itu terjadi ketika Kapten Philip melakukan penerbangan menuju Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
Merespons kejadian tersebut, TNI-Polri menggelar Operasi Paro dengan melibatkan 978 personel dengan rincian 513 TNI dan 465 Polri dengan mengedepankan pendekatan soft approach melalui upaya negosiasi.
(ond/aik)