Jakarta –
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek, menegaskan zaken kabinet hanyalah istilah. Dia menyebut orang profesional di partai politik dan nonparpol jangan dibeda-bedakan.
“Soal zaken kabinet itu hanya soal istilah saja. Yang artinya kabinet itu harus diisi oleh orang-orang yang profesional di bidangnya,” kata Awiek kepada wartawan, Kamis (3/10/2024).
Awiek menilai banyak tokoh dan kader partai yang profesional di bidangnya. Sehingga, tak dapat dibedakan kemampuan dalam satu bidang berdasarkan latar belakang.
“Orang-orang profesional di bidangnya itu jangan dibedakan orang parpol-nonparpol. Karena banyak juga orang parpol yang profesional di bidangnya, seperti kami katakan di dalam parpol itu banyak tokoh-tokoh yang profesional,” ujar Awiek.
Awiek mencontohkan Menkumham Supartman Andi Agtas kader Gerindra, MenPAN-RB Azwar Anas kader PDIP, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso kader PPP sebagai menteri profesional dari parpol. Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai menteri profesional dari nonparpol.
“Orang-orang model begitu yang saya kira yang profesional itu bukan ditentukan oleh latar belakang, tetapi dari basis keilmuan, pengalaman, kemampuan, yang dimiliki, dan itu sepenuhnya hak prerogatif dari presiden terpilih yang akan dilantik nanti 20 Oktober,” ujarnya.
Ketua Umum relawan Prabowo Mania Immanuel Ebenezer atau Noel sebelumnya mengatakan Prabowo mengedepankan putra-putri terbaik bangsa dalam penyusunan kabinet. Noel menegaskan banyak kader partai yang juga tergolong profesional.
“Bukan soal ‘zaken’ kabinet atau bukan, tetapi bagaimana agar kita memperoleh kabinet yang terbaik buat bangsa Indonesia dari putra putri terbaik Indonesia,” kata Noel terkait isu kabinet zaken Prabowo-Gibran Rakabuming, Kamis (3/10).
“Kita jangan lupa, banyak juga kader partai yang merupakan profesional sehingga para profesional yang berada di partai, sudah memenuhi syarat menjadi menteri, sepanjang mempunyai kapabilitas, integritas, dan loyalitas,” imbuh dia.
(rfs/gbr)