Jakarta –
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengikuti aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jakarta. HNW berharap presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lebih maksimal dalam mendukung Palestina di 100 hari pertama kerja.
“Karenanya sebagai negara yang cinta damai, kami mengingatkan kepada pemerintah Indonesia untuk konsisten dengan sikapnya selama ini, membela Palestina dan menolak kejahatan Israel, dan kepada pemerintahan baru yang akan datang, kami juga mengingatkan dan menyerukan agar konsistensi tetap dipegang, dan bahkan agar 1 daripada program 100 hari pertama, Presiden terpilih Pak Prabowo adalah komitmen untuk lebih maksimal lagi memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” kata HNW kepada wartawan di Kedubes AS, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
“Mengawal keputusan majelis umum PBB, bersama dengan negara-negara OKI, negara-negara ASEAN, negara-negara yang menyetujui resolusi PBB, untuk betul-betul menggalang suatu aliansi internasional, untuk menghentikan kejahatan penjajahan Israel, untuk memerdekakan Palestina, sebagaimana yang selama ini menjadi sikap dari Indonesia,” tambahnya.
HNW mengatakan keputusan Majelis Umum PBB terkait pendudukan Israel harus dikawal. Menurutnya, kejahatan Israel sudah luar biasa.
“Kami ingin menegaskan bahwa keputusan Majelis Umum PBB yang menegaskan bahwa pendudukan Israel itu adalah ilegal dan karenanya Israel harus meninggalkan tanah-tanah jajahannya, maksimal 12 bulan, itu hendaknya betul-betul dikawal dengan maksimal oleh seluruh negara termasuk Indonesia, karena kalau ini dibiarkan dan ternyata kemudian Israel yang tidak menaati, maka yang terjadi berikutnya adalah Israel semakin melecehkan lembaga-lembaga dunia, semakin tidak mengindahkan perdamaian, semakin menghadirkan korban-korban. Bahkan Israel berani mempersonanongratakan Sekjen PBB dan tidak boleh masuk ke kawasan Israel,” ujarnya.
Lebih lanjut, HNW mengatakan aksi bela Palestina ini akan terus dilakukan hingga Palestina merdeka. Dia mengatakan aksi perjuangan akan dilakukan dalam bentuk demonstrasi, kajian akademis hingga gerakan amal.
“Sebagaimana pernyataan di Bung Karno pada tahun 1962, selama Israel masih menjajah Palestina, maka selama itu juga perjuangan kita membela Palestina, mendekatkan konstitusi Indonesia, bersama dengan masyarakat dunia, akan terus kami lakukan dalam beragam event, baik itu terkait dengan demo, maupun juga terkait dengan kegiatan amal kemanusiaan, termasuk juga kegiatan yang terkait dengan masalah kajian-kajian akademis, termasuk juga diplomasi, kami akan kerjakan semua, dan kami akan mendorong kebersamaan antara pemerintah, dengan masyarakat, dan juga dengan parlemen. Dan kesatu paduan ini hendaknya menjadi modal besar bagi Indonesia, untuk dijadikan sebagai alat perjuangan, bersama dengan negara-negara yang cinta damai, dan menolak penjajahan Israeel,” ujarnya.
Seperti diketahui, aksi bela Palestina di depan Kedubes AS ini digelar oleh Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP). Aksi mengusung tema ‘Perjuangan Bersama Memperingati 1 Tahun Genosida di Gaza dan 76 Tahun Perlawanan Palestina’.
Tak semua massa melakukan long march dari Monas tapi sebagian massa sudah berkumpul di depan Kedubes AS. Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Selatan dari dua arah yang mengarah ke Monas maupun ke Stasiun Gambir juga ditutup.
Massa tampak mengenakan baju bernuansa putih dan hitam. Mereka juga membawa bendera Palestina dan poster bergambar ibu yang menggendong anaknya.
Massa juga membawa poster bertulisan ‘Stop Genosida’. Selain itu, massa juga membawa sorban dan ikat kepala bertulisan ‘Palestina’.
Aksi dimulai dengan pembacaan doa dan dzikir. Mereka mendoakan warga Palestina.
“Baik, mari kita mulai, dzikir dan doa yang akan kita panjatkan. Kita mohon kepada Allah agar memberikan keberkahan, keridoan,” kata Sekertaris Umum FPI, Buya Husein yang memimpin dzikir.
Kemudian, massa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu, massa melantunkan ayat suci Alquran.
(dek/dek)