Pendamping korban pencabulan di panti asuhan Tangerang, Dean Herdesviana, mengungkapkan kasus terkuak karena ada korban yang melapor kepada dirinya. Dia mengatakan laporan pertama kali diterimanya melalui direct message (DM) Instagram.
Dean awalnya tidak percaya dengan laporan tersebut, mengingat panti asuhan itu didirikan oleh temannya yang cukup agamis. Dia mengaku sempat dilema saat mengetahui adanya pencabulan lantaran yang akan dilaporkan adalah teman SMA nya.
“Saya spill dikit, laporan ini pertama kali di DM Instagram, yang mengatakan bahwa ‘Bunda, kami ini dilecehkan, hampir semua santri-santri di panti asuhan ini dilecehkan oleh saudara Sudirman’. Saya sebagai temannya tidak percaya karena balutan performance-nya begitu rapi, manis, agamis dan di depan saya juga keseringan lidahnya berzikir ya. Tapi itu naudzubillah min dzalik saya nggak percaya makanya ini dilema,” kata Dean saat audiensi dengan Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024).
Hingga akhirnya dia tergerak melaporkan pelaku setelah mendengar pencabulan yang dialami korban. Dia prihatin dengan apa yang diajarkan pimpinan panti asuhan itu kepada anak-anak di sana.
“Saya sakit sekali ketika mendengar ini bukan sekadar kasus pemerkosaan, tapi ini kasus pelecehan, pencabulan, pedofil, hubungan sesama jenis dan homoseksual yang diciptakan. Ini diciptakan oleh pimpinan panti asuhan melegalkan hubungan sesama jenis karena panti ini isinya laki-laki semua,” ujarnya.
“Dan dia yang mengajarkan kalau sama pimpinan, sama kakak tertua layaknya takzim seorang anak, seorang adik, sama kakaknya cium pipi kanan cium pipi kiri jidat dan terakhir cium bibir. Dan sebagai anak yatim yang tidak punya orang tua, mereka akan berpikir oh inilah cara kasih sayang seorang ayah sama anak,” lanjutnya.
Dean sempat menelusuri dan mencari tahu kebenaran informasi yang didapat dengan cara menanyakan langsung kepada para korban. Setelah dibujuk, para korban kemudian bercerita mendapat perlakuan yang tidak baik dan dicabuli.
“Dan hasil penelusuran saya di lapangan dengan pendekatan persuasif juga layaknya seorang ibu sama anaknya. ‘Sayang cerita, Bunda nggak akan cerita ke siapa-siapa’. Ya udah kamu jujur, akhirnya dia cerita dengan bergetar dengan air mata yang nggak terbendung akhirnya dia bilang ‘Saya disodomi sama pimpinan panti asuhan ini. Lalu disodomi lagi, disodomi lagi, bahkan di 3-in’. Disodomi oleh pimpinan dan pengurus panti dan asisten ajudan-ajudannya,” ungkapnya.