Jakarta –
Setiap tanggal 8 Oktober diperingati Hari Disleksia Sedunia (World Dyslexia Day). Dan setiap bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Disleksia (Dyslexia Awareness Month). Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi Disleksia.
Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Disleksia tergolong gangguan saraf pada bagian otak. Pengertian ini dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Gangguan Disleksia mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Adanya peringatan tentang Disleksia ini merupakan kesempatan untuk mendobrak stigma, meningkatkan kesadaran tentang realitas hidup dengan disleksia, dan mempromosikan masyarakat yang lebih inklusif.
Sejarah dan Latar Belakang
Dikutip dari National Today, Disleksia pertama kali diidentifikasi oleh dokter Jerman bernama Oswald Berkhan pada tahun 1881. Pemberian nama ‘Disleksia’ adalah oleh dokter spesialis mata Rudolph Berlin enam tahun setelah gangguan ini ditemukan.
Berkhan menemukan adanya gangguan perkembangan membaca saat menganalisis kasus seorang anak laki-laki yang mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis dengan benar. Karena pasien tersebut secara intelektual dan fisik sehat, Berkhan sangat tertarik dengan kasusnya. Setelah temuannya menjadi populer, Berkhan menyadari bahwa pasiennya yang masih muda bukanlah kasus yang langka dan pada kenyataannya, banyak orang dewasa yang mengidap Disleksia.
Seperti beberapa disabilitas lainnya, Disleksia tidak dapat diobati hanya dengan obat-obatan. Pasien sering kali membutuhkan terapi, metode pembelajaran yang inovatif, dan perawatan yang gigih dari pengasuh agar dapat menjalani kehidupan yang memungkinkan mereka untuk mengatasi kesulitan belajarnya. Ketika gangguan ini tidak terdiagnosis, pasien sering disalahartikan sebagai pemalas, lamban dalam belajar, atau keras kepala yang suka membuat masalah. Hal ini, tentu saja, jauh dari kebenaran.
Ilustrasi (Foto: tim grafis detikcom)
|
Sejak Disleksia ditemukan, dokter dan terapis di seluruh dunia telah berusaha menemukan cara terbaik bagi penderita Disleksia untuk mengatasi gangguan mereka. Karena membaca dapat menjadi tantangan bagi penderita Disleksia, font khusus Disleksia telah diciptakan untuk mempermudah membaca.
Selain peringatan Hari Disleksia Sedunia setiap tanggal 8 Oktober, peringatan Bulan Kesadaran Disleksia diciptakan oleh Asosiasi Disleksia Internasional (International Dyslexia Association) juga dirayakan selama bulan Oktober setiap tahunnya.
(wia/imk)