Jakarta –
Pria berinisial RA (36) tega menjual bayinya Rp 15 juta kepada pasangan suami istri di Tangerang. RA sempat membohongi mertuanya soal uang Rp 15 juta yang dia peroleh dari hasil jual bayi.
Hal itu diungkapkan oleh ibu mertua dari RA yakni A (50) di Pondok Ranggon, Jakarta Timur. A mengatakan, RA yang awalnya bekerja di sebuah warteg tiba-tiba memilih untuk berhenti bekerja.
Sebagai informasi, RD, ibu dari bayi yang dijual suaminya saat itu sedang bekerja di Kalimantan. Sang suami menjual bayinya tanpa sepengetahuan istrinya yang bekerja di perantauan.
“Katanya kan 15 juta katanya tuh dipinjemin duit saudaranya Rp 15 juta untuk modal usaha, terus kata mamah tuh kayak gini, ‘Lah kenapa kamu minjem duit nggak dari kemarin pas istrimu ada di sini? Sekarang baru minjem duit’ Ya ibu percaya kan dikira benar kan,” kata A kepada wartawan, di lokasi, Rabu (9/10/2024).
Tak berselang lama, RA kemudian mengajak ayah mertuanya, B (56) untuk menemaninya ke pinggir Sungai Cisadane, Kota Tangerang dengan alasan hendak meminjam uang. RA turut membawa bayinya yang berusia 11 bulan saat pergi ke Cisadane.
Ibu mertua sempat bertanya mengapa RA membawa cucunya. Namun, karena RA beralasan hendak membawa cucunya untuk bertemu saudaranya, mertua pun percaya saja.
“Nah udah dia mau berangkat, itu si bayi mau dibawa katanya kan. ‘Lah kok mau dibawa? ini lho udah malem‘ kata ibu kan, sedangkan jaket aja nggak ada. ‘Iya dibawa’, kita percaya, tadi kan dikirain ketemu saudara,” ucapnya.
Bayi Diserahkan
Sampai akhirnya RA dan B tiba di pinggir Sungai Cisadane, Kota Tangerang. B saat itu tidak menaruh rasa curiga jika ternyata menantunya akan menjual bayinya.
“RA itu kan katanya minta ditemani pinjam uang dengan saudaranya. Kita bawa anak (bayi) itu kan, langsung naik mobil. Kita langsung ke Kali Cisadane,” kata B menambahkan.
“Saya nggak ada rasa-rasa curiga, nggak ada, Karena kan katanya ketemuan sama saudara kan? Dan lagi itu kan manusia lho, nggak masuk akal mau digituin (dijual) kan?” ujar B.
Ketika hendak kembali ke rumah, B bertanya kepada RA mengapa anaknya yang masih bayi itu tidak dibawa ke dalam mobil. RA pun menjelaskan bahwa saudaranya masih ingin bertemu dan bermain dengan anak bayinya itu.
“Baru melangkah, saya noleh, kok (bayi) nggak dibawa? Kenapa nggak dibawa? ‘Anu, pak, minggu depan kita ketemu lagi’. Saudaranya lagi kepengin ini katanya, masih kangen katanya,” ucap B menirukan RA.
B mengaku percaya dengan penjelasan RA saat itu. Namun kecurigaan mulai muncul sepekan kemudian. Istri B yakni A yang merupakan ibu mertua dari RA, menanyakan keberadaan cucunya yang belum pulang.
RA hanya bisa menjelaskan bahwa anak bayinya dalam kondisi baik-baik saja. Namun A merasa ada yang janggal karena setelah lewat dari seminggu, cucunya itu tak kunjung pulang ke rumah.
A kembali bertanya kepada menantunya itu soal keberadaanya cucunya. RA menjelaskan bahwa anak bayinya sedang diajak liburan ke Bandung bersama saudaranya.
“Nunggu, nunggu, nunggu, sampai hari Minggu, kok nggak pulang? ‘(Bayi) masih dibawa ke Bandung, lagi liburan liburan ke Bandung. Udah ketemu nanti aja, hari Senin atau hari Selasa ambil di sana’. Ditunggu-tunggu sampai hari Senin, hari Selasa. Masih dia alesan, dia kan selalu alesan terus,” jelasnya.
“Cuman kita selalu nanya. ‘Coba mamah pengen video call, minta nomor saudara kamu tuh mana’ dikasih tuh nomor, cuman nggak pernah aktif nomernya tuh, nggak pernah aktif. ‘Nggak mah (bayi) baik-baik aja‘, cuma hati ibu tuh kayak ganjel gitu kan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Tangerang Kota menangkap RA, seorang ayah yang tega menjual anaknya yang masih berusia bayi. Selain menangkap RA, polisi juga menangkap pasangan suami istri yakni HK (32) dan MON (30) yang membeli bayi yang dijual oleh RA.
Polisi mengungkap bayi itu dijual RA seharga Rp 15 juta kepada HK dan MON. Transaksi jual beli bayi dilakukan di pinggir kali Cisadane, Tangerang. Menurut Polisi, pasangan HK dan MON membeli bayi karena belum memiliki keturunan.
(mea/mea)