Jakarta –
Orang tua AAP (16), korban duel siswa Madrasah Aliyah (MA) di Tebet, Jakarta Selatan mengungkapkan dirinya sempat bertemu pelaku yang menganiaya anaknya. Sang ayah M (49), mengatakan saat itu pelaku ikut mengantar korban ke rumah sakit usai tak sadarkan diri setelah diduga berduel.
“Saya bertemu (pelaku) cuman begitu saja. Waktu itu cuman di ruangan UGD rumah sakit. Pas saya datang, saya melihat anak saya, karena ada guru juga di situ kan. Jadi kata guru karena berantem, saya menyanggah hal itu. (guru bilang di RS) ‘ini pelaku nya’. Saya bilang ‘kamu apain anak saya. Sebesar apa salah anak saya sama kamu kok sampai separuh mati begini kamu bikin?’,” kata M kepada wartawan, Sabtu (12/9/2024).
M menyampaikan jika pelaku sempat meminta maaf kepada dirinya. Namun, M mengaku enggan untuk memaafkannya.
“Katanya minta maaf, siapa yang mau maafin anak saya masih seperti ini,” ujarnya.
M mengatakan terdapat bekas sepatu di wajah korban lantaran diduga diinjak oleh pelaku. Dia pun mengaku tidak percaya jika pelaku yang menganiaya anaknya seorang diri.
“(Saya katakan ke pelaku) ‘kamu apain anak saya sampai separah ini? Orang karena adanya tenaga sekuat apa, nggak mungkin kamu menginjak sendiri saja’,” ujar M.
M lalu menduga adanya pelaku lain dalam kasus tersebut. Terlebih, kata dia, menurut keterangan siswa lainnya dan saksi yang ada di lokasi, terdapat 12 orang yang menyaksikan aksi penganiayaan.
“Kalau katanya berantem fight to fight, kalau kondisi seperti itu logikanya bener nggak satu lawan satu, sampai mati anak saya kayak gitu, diinjak kepalanya pakai sepatu,” ungkap dia.
“Ramai-ramai lagi kesaksian dari saudara saya dan teman-teman nya yang membawa ke RS itu. Kalau dihitung memang ada nama-namanya kemarin yang berdiri di situ (gang TKP penganiayaan) 12 orang, 10-12 orang,” imbuhnya.
Pemicu Perkelahian
Polisi mengungkap pemicu perkelahian antar-siswa SMA di Tebet, Jakarta Selatan, yang mengakibatkan korban A (16) mengalami koma. Polisi menyebut perkelahian itu diduga dipicu masalah perempuan.
“Diduga cekcok mungkin masalah perempuan, ini masih dugaan ya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung saat dihubungi, Kamis (10/10).
Gogo mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut pada Selasa (8/10). Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kejadian tersebut.
Gogo menjelaskan perkelahian itu terjadi pada Selasa (8/10) siang di jam istirahat. Korban dan diduga pelaku berinisial N berkelahi di belakang sekolah.
“Ini kejadiannya di belakang sekolah,” ucapnya.
Menurut Gogo, perkelahian itu membuat korban mengalami luka parah hingga tak sadarkan diri. Korban saat ini masih dirawat di rumah sakit.
“Selasa siang ada perkelahian korban A dengan N satu lawan satu,” imbuhnya.
(amw/eva)