Jakarta –
Polisi mengungkap motif tujuh tersangka melakukan penganiayaan dan penusukan santri Krapyak di perempatan Jalan Parangtritis-Prawirotaman, Kota Jogja. Motif aksi para pelaku diduga balas dendam tapi salah sasaran.
Dilansir detikJogja, dari hasil pemeriksaan terungkap pada Selasa (22/10), gerombolan pelaku sempat ribut di kafe sekitar lokasi kejadian. Polisi menjelaskan saat itu terjadi cekcok antara saksi berinisial B dengan rombongan tersangka di sebuah kafe di Jalan Parangtritis.
Cekcok tersebut berujung penganiayaan terhadap saksi B serta seorang rekannya. Selain itu, para tersangka juga melakukan perusakan beberapa barang di kafe tersebut. Kursi, meja, hingga laptop di kafe itu rusak.
Aditya menjelaskan kejadian tersebut berkaitan dengan kejadian penusukan terhadap santri pada hari berikutnya, Rabu (23/10). Pasalnya terdapat satu tersangka provokator yang mengundang rekan-rekannya dan menyediakan miras.
Lebih lanjut, Aditya menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara terhadap para tersangka serta kaitan dua kejadian itu, ada motif balas dendam para tersangka ke saksi B sehingga para tersangka kembali ke kafe yang sama sehari setelah kejadian pertama.
“Ada kemungkinan seperti itu (balas dendam), tapi kami belum bisa menyatakan seperti ini karena masih terlalu dini, masih kita akan dalami motif aslinya, apakah balas dendam dari kejadian yang pertama atau ada hal-hal lainnya,” kata Kapolresta Jogja, Kombes Aditya Surya Darma, dalam jumpa pers di Mapolresta Jogja, Selasa (29/10/2024).
“Kemungkinan besar seperti itu (salah sasaran), karena santrinya lagi makan sate tidak ada kaitan apa pun dengan (kejadian) yang pertama kemudian terjadi peristiwa sampai dianiaya sampai luka seperti itu,” imbuhnya.
Simak selengkapnya di sini.
(fas/idh)