Jakarta –
Otoritas pangan Thailand menemukan anggur shine muscat yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya dan mengandung pestisida melebihi ambang batas aman. Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan meminta Badan Karantina bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengamil sampel dan menguji anggur muscat yang beredar di pasar Indonesia.
“Iya BPOM dan Karantina segera bertindak ambil sampel di sejumlah pasar dan langsung ajukan pengujian,” ujar Daniel Johan kepada wartawan, Rabu (30/10/2024).
Menurutnya, masyarakat harus diberi kepastian terkait keamanan anggur muscat yang beredar di Indonesia. Jika ditemukan kandungan berbahaya, Ketua DPP PKB itu meminta impor anggur muscat diperketat dan produk yang terkontaminasi segera ditarik dari pasar.
“Bila ditemukan kandungan yang membahayakan maka karantina harus segera memperketat impor dan menarik semua produk dari pasar,” kata Daniel Johan.
Sebelumnya, Thai Pesticide Alert Nerwork (Thai-PAN) menemukan residu pestisida di atas batas aman pada produk anggur shine muscat di Thailand dan Malaysia. Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman, menekankan pihaknya bekerja sama dengan kementerian pertanian (Kementan) terkait pengawasan.
Terutama, terkait laporan laboratorium Thai-PAN yang menemukan residu 14 bahan kimia pada anggur muscat dengan konsentrasi melampaui batas aman.
“Terkait isu anggur shine muscat di Thailand dan Malaysia, Kemenkes RI akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian sebagai pengawas komoditi pangan segar dari dalam dan luar negeri,” ujar Aji, Rabu (29/10).
(isa/haf)