Jakarta –
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menemui Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul malam ini. Pertemuan itu membahas kerja sama untuk menangani pekerja migran Indonesia (PMI) yang punya masalah.
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengungkap para pekerja migran biasanya mengalami masalah saat kepulangan. Karding menyebut masalah itu seperti perceraian hingga memiliki anak lagi.
“Dan pada tahapan yang ketiga yang namanya kepulangan mereka dari pekerja biasanya banyak masalah. Mulai dari cerai, punya anak lagi, miskin lagi,” kata Karding di Kantor Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2024).
Karding menyebut P2MI membutuhkan peran Kemensos untuk menangani permasalahan tersebut. Menurutnya kerja sama diperlukan untuk mensejahterakan mereka kembali melalui pemberdayaan.
“Oleh karena itu ini adalah wilayah di mana kami membutuhkan pertolongan Kementerian Sosial, agar kita bisa bersama-sama memberdayakan mereka kembali menjadi sejahtera kembali,” ujar Abdul.
Sementara itu, Mensos Gus Ipul mengatakan Kemensos dan Kementerian P2MI akan bekerja sama mengatasi masalah tersebut. Dia berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan PMI.
“Kita ketemu di titik mana dan setelah itu ke depan kita akan bekerja sama dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang ada dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pekerja migran yang menghadapi masalah,” ungkap Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan bentuk kerja sama dapat dilakukan melalui beberapa bentuk. Misalnya melalui pemberdayaan, pendampingan, maupun program-program.
“Jadi kita akan coba pilih tempat-tempat yang paling tepat untuk bekerja sama dalam bentuk pemberdayaan, pendampingan, maupun juga dengan program-program lain yang pada akhirnya itu nanti bisa mengukur kinerja kami semua,” katanya.
Selain itu, Kemensos juga akan memberikan rahabilitasi untuk PMI yang menjadi korban usai mereka dipulangkan ke Tanah Air.
“Ya, jadi yang rentan, yang menjadi korban, yang memerlukan rehab sosial, memerlukan rehabilitasi sosial maupun rehabilitasi medis, itu kita akan kerjasama nanti,” ungkap Gus Ipul.
Gus Ipul menyebut Kemensos memiliki 31 sentra untuk rehabilitasi. Sentra tersebut nantinya dapat dipakai untuk memfasilitasi para pekerja migran yang membutuhkan rehabilitasi sebelum menerima pemberdayaan.
“Kita punya sentra-sentra yang memfasilitasi mereka yang rentan dan menjadi korban itu sampai kemudian biar bisa pulih dan nanti akan dipulihkan dengan pemberdayaan,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul menyebut para pekerja migran yang mengalami masalah dapat menerima rehabilitasi medis, mental, maupun sosial. Namun, dirinya masih akan melihat lebih jauh dan belanja masalah di lapangan untuk memperkuat penanganan.
“Ya, jadi memang yang pulang itu, yang tadi bermasalah itu, ada yang memerlukan tahap rehabilitasi, baik rehabilitasi medis maupun rehabilitasi mental, rehabilitasi sosial,” katanya.
“Nanti kita akan mengunjung ke lapangan, kemudian belanja masalah-masalahnya apa, kita buat regulasi, agar penanganannya bisa lebih kuat,” lanjutnya.
(lir/lir)