Bogor –
Rombongan Komisi IX DPR RI meninjau uji coba makan bergizi gratis di SDN 1 Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, berharap nantinya program tersebut bisa berjalan lancar.
“Kami dari Komisi IX sangat mengapresiasi kesiapan dari pemerintah melaksanakan uji coba makan siang bergizi gratis. Kami sudah melihat langsung betapa antusias, gembira, dari anak-anak didik kita yang menerima,” kata Yahya, Jumat (1/11/2024).
“Mudah-mudahan program ini berjalan lancar sehingga bisa meningkatkan sumber daya manusia Indonesia, melahirkan generasi yang cemerlang, cerdas dan unggul, sesuai harapan Pak Prabowo Subianto,” lanjutnya.
Pada uji coba tersebut, harga satu porsi makanan sebesar Rp 15 ribu. Makanan tersebut terdiri dari berbagai menu, dan dinilai lengkap.
“Saya tanya kepada kepala sekolah, nilai makanan satu porsi sebesar Rp 15 ribu, sudah ada nasi, lauk, buah, sayur, dan ada susunya, sudah lengkap,” jelasnya.
Menurut dia, standar gizinya dari menu makanan tersebut telah terpenuhi. Dia juga memberi catatan terkait selera anak-anak, agar nantinya program bisa berjalan baik.
“Kami memantau satu, standar gizinya sudah memenuhi. Kedua, segi keamanan ini merupakan tugas Puskesmas dan Kemenkes untuk mengawasi. Tidak kalah penting selera, jangan sampai makanan yang sudah disediakan tidak dimakan oleh anak-anak. Memang selera harus disesuaikan anak-anak,” imbuhnya.
Setelah meninjau, nantinya pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan evaluasi. Selain itu, catatan juga terkait dengan waktu pemberian makan kepada anak-anak.
“Nanti kita akan evaluasi secara menyeluruh, akan ada pertemuan secara khusus FGD Komisi IX dan Badan Gizi Nasional soal temuan di lapangan, termasuk misalnya jam untuk pemberian makan yang tepat jam berapa. Jangan sampai mengganggu jam pelajaran,” jelasnya.
Untuk jumlah yang dibagikan hari ini, terdapat 665 porsi makanan. Nantinya, uji coba akan dilakukan selama lima hari.
“Siswa ada 665 siswa untuk hari ini, nanti selama 5 hari akan melaksanakan uji coba di Kabupaten Bogor,” pungkasnya.
(rdh/zap)