Jakarta –
Kebakaran pabrik pakan ternak di Jalan Kali Abang Tengah, Medan Satria, Kota Bekasi, sudah padam. Namun, dua unit mobil pemadam kebakaran tetap disiagakan di lokasi.
“Sudah (padam), cuma masih kita siagakan dua unit mobil pemadaman,” kata Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkarmat Bekasi, Namar Naris, kepada wartawan, Sabtu (2/11/2024).
Namar mengatakan dua unit mobil pemadam kebakaran tetap disiagakan untuk mengantisipasi munculnya api lagi. Sementara kerugian akibat kebakaran, kata Namar, nilainya belum dihitung.
“Sekarang sudah padam untuk antisipasi aja,” ujarnya.
Kebakaran di lokasi terjadi pada Kamis (31/10) pagi. Petugas membutuhkan waktu 25 jam untuk memadamkan api. Kebakaran pabrik pangan tersebut juga menewaskan sembilan orang.
Rumah Sakit Polri Kramat Jati telah menerima 11 kantong jenazah dan 1 kotak body part korban kebakaran pabrik pakan ternak di Bekasi. Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan kondisi jenazah tidak bisa diidentifikasi secara visual.
“Saya nggak bisa membuka secara detail, yang jelas kondisi korban saat ini tidak bisa kita lagi identifikasi secara visual. Dan kita membutuhkan metode-metode yang bersifat ilmiah, sehingga kita mengecilkan kemungkinan kesalahan,” kata Ahmad Fauzi dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (2/11/2024).
Fauzi mengatakan salah satu metode identifikasi yang akan digunakan adalah dengan sampel DNA. Dia menuturkan jumlah laporan kehilangan yang diterima sebanyak sembilan orang.
“Jadi yang pertama, sampai saat ini Rumah Sakit Polri telah menerima sebelas kantong jenazah dan satu buah wadah kotak yang berisi body part. Jumlah korban yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sebanyak sembilan orang. Dengan kondisi korban yang terbakar, pemeriksaan DNA merupakan metode yang kemungkinan menjadi pilihan utama,” ujar Fauzi.
“Untuk mengungkap identitas para korban, di mana sampel DNA yang terkumpul sebanyak 23 buah sampel DNA post mortem yang kita ambil dari 11 kantong jenazah dan satu buah wadah kotak berisi body part. Kemudian kita ambil juga 12 sampel DNA pembanding ante mortem dari sembilan keluarga yang melaporkan,” tambahnya.
(mib/ygs)