Jakarta –
Truk wing box ugal-ugalan hingga menabrak belasan kendaraan terjadi di Cipondoh, Kota Tangerang. Wakil Ketua Komisi V DPR Syaiful Huda menyoroti soal rendahnya manajemen keselamatan.
“Kasus truk tabrak lari di Tangerang menjadi indikator rendahnya manajemen keselamatan di kalangan armada logistik kita. Bagaimana mungkin truk besar jenis wing box yang harus memenuhi kualifikasi tertentu agar bisa melaju di jalan raya ternyata dikemudikan oleh seorang kernet yang tidak punya Surat Izin Mengemudi (SIM) dan pengguna obat-obatan terlarang,” ujar Syaiful kepada wartawan, Sabtu (2/11/2024).
Harusnya, kata Syaiful, izin operasi sebuah truk harusnya lebih ketat dibanding kendaraan lainnya. Dia mendesak agar PT BT selaku pemilik truk yang disewa PT SAI agar izin operasionalnya dicabut.
“Kita tahu bersama truk merupakan armada logistik yang mempunyai syarat ketat untuk bisa beroperasi di jalan raya. Mulai dari jenis jalan yang bisa dilalui, dimensi kendaraan dan besaran muatan yang diizinkan, hingga keahlian khusus bagi pengemudinya. Jika syarat dan ketentuan tersebut tidak dipenuhi maka sudah seharusnya armada logistik tersebut tidak boleh beroperasi di jalan raya,”
“Kami mendesak Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas. Jangan segan mencabut izin operasional perusahaan armada logistik pemilik truk ugal-ugalan di Tangerang jika memang ada pelanggaran terhadap Peraturan Menteri Perhubungan PM 60 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan,” tambahnya.
Kemudian, Syaiful menyebut dalam aturan jelas telah diatur tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM), Sistem Manajemen Keselamatan (SMK), model pengawasan, kompetensi awak kendaraan, hingga tarif angkutan barang dengan kendaraan bermotor. Komisi V DPR, katanya, juga mendesak polisi agar menindak tegas jika ada pelanggaran pidana yang dilakukan pelaku.
“Akhir-akhir harus diakui terjadi peningkatan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan armada logistik jenis truk. Kecelakaan yang menimpa teman-teman jurnalis di jalan tol Kendal-Semarang juga dipicu oleh kendaraan sejenis. Ini juga menjadi indikasi jika manajemen armada logistik di jalan raya membutuhkan banyak perbaikan. Kami berharap Kemenhub membentuk tim khusus untuk mengevaluasi secara menyeluruh manajemen armada logistik pengangkut barang di jalan,” katanya.
“Seiring dengan kian meningkatkan jasa kirim barang apakah ada yang bermasalah di level standar pelayanan minimal, sistem manajamen keselamatan hingga kompetensi awak kendaraan dari perusahaan jasa kirim barang kendaraan bermotor di tanah air,” tambahnya.
Truk Ugal-ugalan di Tangerang
Koordinator PT BT saat itu tidak dapat menghubungi sopir truk asli. Hingga kemudian pihak perusahaan mengetahui kejadian truk ugal-ugalan di Kota Tangerang.
“Sopir dihubungi, namun HP mati sampai saat ini. Kemudian tahu-tahu sudah ramai kejadian di Kota Tangerang,” imbuhnya.
Peristiwa truk ugal-ugalan itu terjadi pada Kamis (31/10). Truk tersebut menabrak sebanyak 16 kendaraan di Cipondoh, Kota Tangerang, hingga akhirnya sopir diamuk massa.
Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Enam orang terluka akibat tertabrak truk wing box tersebut.
(azh/dhn)