Jakarta –
Sebanyak 4 bandara yang menuju lokasi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT masih ditutup. Saat ini bantuan menuju lokasi disalurkan melalui jalur darat dan laut.
“Memang akses ke sana semakin sulit sekarang ini, ada 4 bandara yang ditutup masih belum bisa beroperasional, oleh karena itu akses ke sana harus melalui jalan laut dan darat,” kata Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, Selasa (5/11/2024).
Ia mengatakan saat ini Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono sedang menuju lokasi bencana. Pemerintah akan mengaktifkan jalur logistik agar memudahkan akses masyarakat.
“Kita harus mengaktifkan jalur ini agar tidak semakin mempersulit masyarakat,” katanya.
Selain itu pemerintah sudah mengevakuasi warga dalam radius 7 KM dari radius erupsi. Pratikno mengatakan pemerintah juga telah mendirikan tenda-tenda pengungsian.
Selain itu bantuan dari sejumlah Kementerian/Lembaga juga telah disalurkan, seperti bantuan makanan, infrastruktur, air minum, MCK, bantuan kesehatan, dan lainnya.
“Sebagaimana erupsi ini kan banyak orang luka terbakar, juga resiko iritasi mata, gangguan pernafasan dll, kita juga Kemenkes, BNPB sudah mengirimkan banyak sekali bukan hanya makanan dan kebutuhan lain tapi juga masker untuk membantu masyarakat,” tuturnya.
Saat ini Pemda Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam terhadap erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pratikno mengatakan dengan adanya status tanggap darurat tersebut, maka pemerintah bisa merespon lebih cepat, terutama BNPB dan kementerian atau lembaga lainnya bisa mengeluarkan anggaran-anggaran emergency untuk merespon bencana tersebut.
“Jadi oleh karena itu seluruh jajaran kita kerahkan semuanya untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Ia mengatakan Badan Geologi juga terus memantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan mendeteksi tanda-tanda erupsi lebih lanjut serta potensi bahayanya. Nantinya hasil pemantauan tersebut akan digunakan untuk menentukan status bencana dan respon tindakan.
Pratikno menyebut usai masa tanggap darurat berakhir, nantinya Kemenko PMK akan menggelar rapat bersama Kementerian lainnya untuk memperbaiki infrastruktur dan perumahan di lokasi bencana.
“Setelah kondisi darurat ini diatasi kita akan melangkah ke tahap berikutnya, perbaikan infrastruktur, perumahan dll. Nanti Menko PMK akan segera juga melakukan rapat koordinasi karena penanganan pascabencana ini juga membutuhkan dukungan dari kementerian lain, Kementerian ATR, Kementerian PU dan Kementerian Perumahan Rakyat, Kemenkeu, dll,” ujarnya.
(yld/imk)