Jakarta –
Pemda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menetapkan status tanggap darurat selama 58 hari akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno meminta nantinya penanganan bencana tersebut akan lebih cepat.
“Bupati Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam terhadap erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki ini, sehingga kita bisa merespon lebih cepat,” kata Pratikno, dalam konferensi pers, di YouTube BNPB, Selasa (5/11/2024).
Pratikno menyebut setelah tanggap darurat ini diberlakukan, anggaran kementerian/lembaga bisa dikeluarkan secara cepat karena situasi darurat.
“Terutama BNPB akan bisa dan K/L lain bisa mengeluarkan anggaran-anggaran emergency untuk merespon ini, jadi oleh karena itu seluruh jajaran kita kerahkan semuanya untuk membantu masyarakat,” katanya.
Dihubungi secara terpisah Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut status tanggap darurat bencana berlaku selama 58 hari. Status tanggap darurat itu berlaku hingga 31 Desember 2024.
“58 hari sampai dengan 31 Desember 2024,” kata ABdul Muhari.
Sebelumnya, pemerintah mengupdate data korban tewas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Sebanyak 9 orang meninggal dunia dan 1 korban dalam kondisi kritis.
Adapun data korban luka akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki itu sebanyak 64 orang orang, yang terdiri dari 1 kritis, 31 luka berat, 32 luka ringan. Sebanyak 2.472 orang mengungsi.
Akibat erupsi Gunung Lewotobi ini berdampak 8 desa tersebar di 2 kecamatan Kabupaten Flores Timur, NTT.
(yld/imk)