Jakarta –
Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang menanggapi kasus pelecehan penumpang KRL di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Marwan mengatakan pemisahan gerbang dan pemasangan CCTV jadi cara sementara untuk menghindari aksi pelecehan.
“Kalau solusi mungkin ada beberapa cara, satu yang sudah dilaksanakan memisahkan gerbong, ada perempuan ada laki-laki, mungkin solusi itu perlu dipertimbangkan ditambah gerbongnya itu diperbanyak perempuan. Yang kedua diperbanyak pemantau yaitu CCTV-nya, orang yang berperilaku pelecehan ini harus dikasih efek jera berdasarkan bukti-bukti yang sudah didapatkan dari CCTV,” ujar Marwan saat dihubungi, Kamis (7/11/2024).
Dia heran sikap individu yang masih melenceng di saat para pemuka agama memberikan pesan-pesan moral. Dia menekankan lagi agar CCTV pemantau bisa ditambah untuk pencegahan aksi pelecehan.
“Apakah pesan-pesan para moral para ustad, pemimpin agama, tidak mengenal lagi? Itu sementara di satu sisi program baik negara kemasyarakatan itu sebetulnya menunjukkan semakin masif, ada salawatan, tapi kok perilaku naik juga yang tidak baik itu,” ujarnya.
“Itu yang perlu kita carikan solusinya, kalau tadi CCTV yang memantau kita tindak dengan efek jera lain-lain itu kan sudah dalam hal penindakan,” kata Marwan.
Pelaku Diblokir Naik KRL
Polisi berkoordinasi dengan pihak KAI terkait aksi pelecehan seksual yang terjadi dalam kereta rel listrik (KRL) berujung pelaku diturunkan di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Polisi menyebut pelaku sudah diblokir dan tidak bisa menggunakan KRL lagi.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak kereta bahwa dia tidak bisa lagi naik kereta api. Nomor NIK-nya diblokir. Itu tindakan pihak kereta,” kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).
Dihubungi terpisah, Manajer Humas Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengatakan pihaknya tidak mentoleransi aksi pelecehan. Leza mengimbau pengguna KRL agar melapor kepada petugas.
“Kami akan membantu pengguna yang mendapatkan perlakuan asusila dengan melaporkan kepada petugas,” kata Leza.
(azh/idn)