Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan kepada jajarannya untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dari dendam politik. Prabowo ingin suasana pemerintah yang bersih.
Hal ini diungkap Prabowo saat hendak meninggalkan Tanah Air untuk melancarkan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah negara. Sementara, pemerintahan diambil alih oleh Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, Prabowo juga meminta Kabinet Merah Putih untuk bekerja keras untuk menghadapi tahun 2025. Dia berharap program yang telah dicanangkan berjalan sesuai tujuan.
“Tidak boleh ada unsur politis dalam melaksanakan katakanlah kampanye ini harus tegas, harus berani, tapi juga upaya harus bersih dari muatan politis dan dari dendam politik. Yang kita ingin ciptakan adalah suasana pemerintah yang bersih saya kira itu,” ujar Prabowo di pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jumat (8/11/2024).
“Saya memberi petunjuk dalam upaya kita minggu-minggu ini, satu-dua bulan ke depan kita siapkan benar-benar persiapan kita mulai bekerja keras (untuk) 2025, untuk memenuhi program yang sudah kita canangkan,” sambungnya.
Tak hanya sekali, Prabowo kembali meminta pemerintahan yang bersih untuk kedua kalinya. Dia meminta para menteri untuk bertindak tegas.
“Khusus dalam upaya besar kita untuk menciptakan pemerintahan bersih dari penyelewengan, ketidakefisiensi, bersih dari manipulasi, bersih dari kongkalikong dari pihak lain,” tutur Prabowo.
“Saya beri petunjuk ke semua pihak dan pemerintah, utamanya Kabinet Merah Putih untuk bertindak dengan tegas tapi dengan arif,” sambungnya.
Penjelasan Istana
Setelah Prabowo berbicara mengenai pemerintahan yang bersih dari muatan politis dan dendam politik, Istana memberikan penjelasan. Katanya pesan itu digambarkan sebagai semangat.
“Ya itu kan pesannya pesan dari beliau bahwa beliau sekarang ingin melihat ke depan, kita bersama-sama bersatu-padu dengan semangat kebersamaan untuk membangun ke depan,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jumat (11/8).
Pemerintahan, kata Prasetyo, harus bersih dari muatan politis. Terutama kepentingan-kepentingan politik.
“Jadi tidak perlu semua itu misalnya dilandaskan oleh kepentingan-kepentingan politik. Pesannya saya kira itu untuk hal apapun lah,” tutur Prasetyo.
(azh/lir)