Jakarta –
Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan menyebut direktoratnya sempat mau memanggil Bobby Nasution terkait dugaan gratifikasi fasilitas private jet atau jet pribadi. Namun tak jadi dilakukan karena laporan terkait dugaan gratifikasi ke Bobby itu kini tidak ditangani direktoratnya.
“Itu di Dumas jadinya, nggak di Pencegahan lagi. Hasil di Pencegahan baru mau dipanggil, katanya diserahkan ke Dumas,” kata Pahala di gedung ACLC KPK, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Pahala mengatakan berencana memanggil Bobby untuk diklarifikasi karena merupakan penyelenggara negara (PN). Namun terkait laporan terkait Bobby tersebut telah ditarik ke bagian dumas.
“Iya lah (berencana memanggil Bobby), dia kan PN. Waktu itu. Makanya kalau itu bisa dipanggil. Kalau Kaesang kita bilang nggak bisa. Ke Dumas. Itu ada pelaporan di pengaduan masyarakat. Ini proses lewat Dumas,” tuturnya.
Sebelumnya, KPK mengungkap adanya pihak yang melaporkan Bobby Nasution terkait dugaan gratifikasi. Gratifikasi itu diduga berupa fasilitas private jet atau jet pribadi.
“Kalau per kapannya, (laporan itu) saya tidak bisa buka, tapi informasi yang kami dapatkan ada,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Jumat (6/9).
Tessa mengatakan pihaknya akan mengklarifikasi pelapor tersebut. Dia tidak bisa mengungkap siapa pihak pelapor karena sifatnya rahasia.
“Saya tidak bisa mengatakan itu karena prosesnya saat ini sudah di tahap penelahan dan di tahap penelahan itu, seperti yang tadi sudah saya sampaikan pihak pelapor nanti akan dipanggil akan diklarifikasi dan kemungkinan ada pihak-pihak lain yang akan diklarifikasi juga,” katanya.
“Tetapi siapa yang akan diklarifikasi dan kapan itu saya tidak bisa berasumsi. Karena secara prinsip untuk pelaporan dan penanganan perkara di tingkat penyelidikan bersifat rahasia. Jadi sampai sejauh mana penanganannya kita belum bisa buka saat ini,” tambahnya.
(ial/aik)