Bogor –
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengungkap sebanyak 24 kecamatan di wilayahnya masuk kawasan rentan bencana. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, saat menggelar simulasi gempa bumi di Sukaraja.
“Perlu diketahui, dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor, sekitar di atas 50% memang rentan bencana alam, berdasarkan data itu kurang lebih 24 kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor memang rentan terhadap bencana,” kata Ajat, Rabu (13/11/2024).
Salah satu potensi bencana yaitu Sesar Baribis yang melintasi Kabupaten Bogor. Maka, simulasi bencana perlu dilakukan sebagai langkah mitigasi.
“Berkaitan dengan peningkatan keterampilan dalam rangka menghadapi bencana ini menjadi sangat penting terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah rentan bencana,” jelasnya.
Mitigasi dilakukan untuk meminimalisir risiko kehilangan nyawa dan kerusakan infrastruktur. Pihaknya menggandeng juga sejumlah pihak lain.
“Ini yang menjadi satu perhatian kita bersama khususnya teman-teman tidak hanya di BPBD tapi juga di Satpol PP. Kemudian juga teman-teman di Pramuka, PMI dan yang lainnya,” ucapnya.
“Jadi salah satu metode dan yang efektif karena keterlibatan simulasi perlu adanya koordinasi, komunikasi, dan evakuasi yang merupakan komponen utama dalam menghadapi situasi darurat,” lanjut Ajat.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat menyebut, Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana yang cukup besar. Sebab secara geografis, diapit dua gunung yang punya potensi gempa bumi.
“Penyelenggaraan persiapsiagaan bencana gempa bumi sebagai bentuk untuk perjalanan menjalankan rencana kontijensi yang telah kami susun, yaitu sebuah rencana bagaimana kita menghadapi sebuah bencana. Khususnya gempa bumi di wilayah Cibinong Raya,” jelas Ade Hasrat.
(rdh/isa)