Jakarta –
Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap transaksi judi online (judol) kini mulai menurun. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengatakan pihaknya melawan judol hingga datanya menurun dratis.
“Tentu (gencar menurunkan judi online). Kekomdigi telah menguatkan kerja sama atau pun kesepahaman bukan hanya dengan kepolisian tapi juga OJK untuk memantau rekening diduga judi online, hingga institusi lainnya termasuk Kemhan dan TNI dari sisi keselamatan negara atau ‘non law enforcement’ perspektif. Artinya; ya ini masih menjadi fokus hingga menurun drastis,” kata Meutya kepada wartawan, Sabtu (16/11/2024).
Meutya mengatakan kementeriannya menggencarkan literasi untuk melawan judi online. Keterlibatan semua pihak, menurut, dapat membantu melawan judi online hingga data menurun.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Kemkomdigi untuk menyebarluaskan literasi melawan judi online karena literasi merupakan bagian dari tupoksi Kemkomdigi. Pemerintah daerah, tokoh masyarakat agama, pendidik dan lainnya yang telah membantu, terima kasih. Kami mendapat informasi saat ini banyak sekolah secara sukarela menggiatkan kampanye di dalam lingkup masing-masing karena angka korban judol di pelajar juga cukup tinggi” ujarnya.
Meutya mengatakan Presiden Prabowo Subianto terus memantau proses melawan judi online meski sedang tugas ke luar negeri. Meutya berterima kasih kepada semua pihak yang menggaungkan perlawanan terhadap judi online.
“Meski berada di LN saat ini Presiden tetap juga memantau perkembangan dari hal-hal yang terkait judi online. Mensesneg juga kemarin di kantor Kemkomdigi menyatakan hal ini masih menjadi salah satu perhatian Presiden. Saya bisa sampaikan, meski sudah ada penurun angka judol arahan beliau (Presiden) konsiten dan tidak ada perubahan sampai saat ini,” imbuhnya.
Pemerintah belakangan tengah gencar memberantas judi online, hasilnya mulai bermuncul. PPATK mengungkap transaksi judol kini mulai menurun.
“Ya (transaksi judol) ada kecenderungan menurun,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana kepada detikcom, Jumat (15/11).
Ivan mengatakan PPATK memprediksi transaksi judol akan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Diketahui sebelumnya mencapai Rp 327 triliun.
“Prediksi kami, angka agregat transaksi judol sepanjang tahun 2024 akan di bawah tahun lalu yang Rp 327 triliun,” katanya.
(rfs/dhn)