Jakarta –
Bulan Paruh atau Bulan Separuh (Half Moon) merupakan salah satu fase Bulan. Namun istilah ini tidak ada dalam istilah astronomi, yang ada adalah fase Bulan Kuartal (Quarter Moon), atau yang disebut juga sebagai fase Bulan Setengah Purnama.
“Secara astronomi, tidak ada fase Half Moon, setidaknya tidak secara resmi. Biasanya, ketika mengacu pada Half Moon, para pengamat melihat Quarter Moon.Bulan yang terlihat setengah bercahaya, seperti setengah kue. Bisa jadi itu adalah Quarter Moon pertama atau Quarter Moon terakhir, tapi – bagi para astronom – tidak pernah menjadi Half Moon,” demikian penjelasan dikutip dari EarthSky.
Menurut BMKG, fase-fase Bulan adalah perubahan bentuk Bulan yang tampak dari Bumi. Dari sejumlah fasenya, ada empat fase Bulan yang utama, yaitu fase Bulan Baru, fase Bulan Setengah Purnama Awal (Kuartal Awal), fase Bulan Purnama, dan fase Bulan Setengah Purnama Akhir (Kuartal Akhir).
Namun secara keseluruhan, menurut NASA, ada delapan fase Bulan, yaitu fase Bulan Baru, fase Bulan Sabit yang Membesar, fase Bulan Kuartal Awal, fase Bulan Sabit yang Membesar, fase Bulan Purnama, fase Bulan Sabit yang Memudar, fase Bulan Kuartal Akhir, dan fase Bulan Sabit yang Memudar. Siklus ini berulang sebulan sekali (setiap 29,5 hari).
Berikut ini penjelasannya masing-masing:
Ini adalah fase Bulan yang tidak terlihat, dengan sisi Bulan yang bercahaya menghadap Matahari dan sisi malam menghadap Bumi. Pada fase ini, Bulan berada di bagian langit yang sama dengan Matahari dan terbit dan terbenam bersama Matahari. Pada fase ini, Bulan biasanya tidak melintas langsung di antara Bumi dan Matahari, karena kemiringan orbit Bulan. Bulan hanya melintas di dekat Matahari dari sudut pandang kita di Bumi.
Bulan berwarna perak ini terjadi ketika separuh Bulan yang diterangi sebagian besar menghadap ke arah Bumi, dan hanya sebagian kecil saja yang bisa dilihat dari Bumi. Bulan Sabit ini membesar setiap hari karena orbit Bulan membawa sisi siang Bulan semakin jauh dari Bumi. Setiap hari, Bulan terbit sedikit lebih lambat.
Bulan ini sudah seperempat perjalanannya. Inilah yang sering disebut sebagai Bulan Paruh atau Bulan Separuh (Half Moon). Yang terlihat hanya sepotong dari keseluruhan Bulan – setengah dari bagian yang diterangi. Bulan ini terbit sekitar tengah hari dan terbenam sekitar tengah malam. Bulan ini berada tinggi di langit pada malam hari dan merupakan pemandangan yang luar biasa.
Fase ini adalah ketika sebagian besar sisi siang Bulan sudah tampak, dan Bulan tampak lebih terang di langit.
Ini adalah titik terdekat bisa melihat cahaya Matahari yang menyinari seluruh sisi Bulan sepanjang hari (jadi, secara teknis, ini adalah Bulan Separuh yang sebenarnya). Bulan berada di seberang Matahari, seperti yang terlihat dari Bumi, menampakkan sisi siang Bulan. Bulan Purnama terbit saat Matahari terbenam dan terbenam saat Matahari terbit. Bulan ini akan tampak penuh selama beberapa hari sebelum bergerak ke fase selanjutnya.
Ini adalah saat Bulan memulai perjalanannya kembali ke arah Matahari, sisi Bulan yang berlawanan memantulkan cahaya Bulan. Sisi yang diterangi tampak mengecil, tapi orbit Bulan hanya membuatnya tidak terlihat dari sudut pandang kita. Bulan terbit semakin lama semakin larut setiap malam.
Bulan terlihat seperti setengah diterangi dari sudut pandang Bumi, tetapi sebenarnya yang terlihat setengah dari separuh bagian Bulan yang disinari Matahari – atau seperempatnya. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Seperempat Ketiga atau Kuartal Ketiga, terbit sekitar tengah malam dan terbenam sekitar tengah hari.
Ini adalah fase ketika Bulan hampir kembali ke titik di orbitnya, di mana sisi siang hari secara langsung menghadap Matahari, dan yang terlihat dari sudut pandang di Bumi hanyalah kurva tipis.
(wia/imk)