Jakarta –
Inggris mendukung keinginan RI bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development atau Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Inggris menyatakan kesiapannya memberikan dukungan teknis untuk memenuhi persyaratan keanggotaan.
Komitmen itu tertuang dalam pernyataan bersama usai pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer yang diunggah Pemerintah Inggris melalui website gov.uk.
“Inggris menyambut baik permohonan Indonesia untuk bergabung dengan OECD dan akan memberikan paket dukungan teknis untuk membantu Indonesia dalam melaksanakan reformasi yang diperlukan guna memenuhi persyaratan keanggotaan,” demikian isi pernyataan bersama yang dilihat, Jumat (22/11/2024).
Inggris mencatat bahwa Indonesia juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan CPTPP, melihat manfaat dari kelompok perdagangan yang dinamis ini, dan menyatakan kesediaannya untuk berbagi pengalamannya.
Inggris juga merespons ambisi Indonesia meningkatkan armada penangkapan ikan. Karena itu, Inggris menguraikan rencana untuk mendukung upaya industri dalam menyediakan kapal-kapal canggih yang inovatif dan berkelanjutan, dengan proyek awal yang sedang dikembangkan.
“Ini akan mendukung lapangan kerja dan pertumbuhan di kedua negara, sekaligus memanfaatkan keahlian teknis pembiayaan Inggris dan teknologi hijau,” ucapnya.
“Kami juga menyampaikan keprihatinan kami atas penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur, dan setuju untuk mempromosikan konservasi dan penggunaan sumber daya laut yang berkelanjutan-sejalan dengan Rencana Negara Dana Planet Biru Inggris-Indonesia,” tambahnya.
Kemudian, Inggris juga menyambut baik kemitraan untuk memperkuat sistem pengawasan dan intelijen maritim penjaga pantai Indonesia guna meningkatkan keselamatan maritim dan perlindungan lingkungan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku tak masalah Indonesia mengikuti BRICS hingga OECD atau organisasi ekonomi dunia lainnya. Prabowo menekankan untuk ekonomi Indonesia perlu mencari peluang-peluang terbaik.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat memberikan keterangan pers di Washington DC, Amerika Serikat yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/11/2024). Prabowo menyebut Indonesia juga bahkan mengikuti Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
“Saya kira nggak ada masalah kita juga ikut IPEF kita juga ikut CPTPP. Ya kita ikut beberapa kelompok,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan perlu mencari peluang terbaik untuk perekonomian Indonesia. Hal itu juga demi kesejahteraan rakyat.
“Untuk ekonomi kita ingin mencari yang terbaik, peluang-peluang untuk ekonomi kita. Kita harus memikirkan kesejahteraan rakyat kita kan,” ujarnya.
(taa/taa)