Erick Donovan alias Aby adalah residivis kambuhan. Kejahatannya adalah menipu orang dengan cara berpura-pura menjadi ustaz sakti yang bisa meramal masa depan. Kalau Anda ketemu orang dengan lagak seperti ini, jangan percaya ya!
Lagak Erick dkk sebagai ustaz sakti ini dia praktikkan untuk menjerat mangsanya, kebanyakan perempuan. Pria usia 56 tahun ini sudah beraksi di Jakarta dan sekitarnya, pernah pula dipenjara, namun mengulangi perbuatannya. Dalam dua bulan, dia beraksi menipu orang di delapan lokasi.
Jejak penipuan Erick ada di Duren Tiga, Jakarta Selatan, 23 Mei 2024 lalu. Saat itu, wanita berinisial EV didatangi Erick si ‘ustaz sakti’. Erick memanipulasi dan menipu EV dengan cara meyakinkan EV bahwa dia tahu masa depan EV.
Cara kerjanya, EV dan lima orang anggota komplotan penipu ini mengkondisikan korban. Korban diarahkan ke tempat lain sambil membawa batu atau jarum atau benda apapun yang dikatakan Erick sebagai semacam ‘benda ajaib’ yang harus dibawa ke musala. Adapun sepeda motor EV si perempuan malang itu dititipkan ke Erick. Jelas saja, Erick membawa kabur motor EV, namanya juga penipu.
Trik keluar jarum
Trik Erick memang aneh. Meskipun sekilas triknya kelihatan konyol, tapi tetap saja ada orang yang kena tipu.
“Saya pura-pura, ‘Ini, Ibu atau Bapak, nih kayaknya ada penyakitnya’. Saya pura-pura jampe-jampe gitu. Nah, saya buang jarum dari mulut saya. Saya pura-pura, ‘Tolong tiup perutnya, pukul perutnya masing-masing’. Pukul, nanti saya keluar jarum saya. Seakan-akan dari mulut saya. Saya bilang, ‘Ini dari badan kalian. Kalau dari mulut kalian, nanti nggak kuat’,” kata Erick alias Aby si ustaz sakti palsu ini dalam unggahan Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, dilihat detikcom, Jumat (22/11).
Modus lain yang dilancarkan sindikat tersebut adalah meminta korban membuang kerikil ‘kesialan’. Namun saat itu korban diminta membuangnya dengan berjalan kaki dan menitipkan kendaraannya kepada sindikat.
Umumnya, orang yang kena tipu ini mengaku kena hipnotis, padahal aslinya ya kena tipu saja. Cuma, agar tidak memalukan amat, korban biasanya mengaku kena hipnotis. Menjadi korban hipnotis cenderung lebih bisa diterima masyarakat ketimbang menjadi korban penipuan. Risiko menjadi korban penipuan bisa jadi malah si korban digoblok-goblokin masyarakat atau kerabat terdekat. Erick sendiri tidak punya ilmu hipnotis atau kesaktian gendam. Dia cuma pandai menipu.
“Nggak ada (ilmu kesaktian). Karena yang sudah terjadi, dia gengsi, ‘saya dihipnotis’. Padahal, dia ditipu,” kata Erick.
Halaman selanjutnya, Erick dkk dicokok polisi: