Jakarta

    Kejadian tragis terjadi di kolam renang yang berlokasi di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dua anak SD tewas karena tenggelam saat kegiatan berenang di kolam tersebut.

    Berdasarkan catatan detikcom, Minggu (17/8/2025), insiden ini terjadi pada Senin (11/8) siang. Dua anak SD dilaporkan meninggal dunia pada insiden tersebut.

    “Telah terjadi dua orang meninggal dunia diduga tenggelam. Korban KBW laki-laki dan FAP perempuan,” kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Selasa (12/8).


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



    Tenggelam di Kolam Renang Sekolah

    Reonal mengatakan kedua korban memang pergi les berenang di kolam renang milik sekolah pada pukul 14.00 WIB. Keduanya langsung menuju kolam renang setelah kegiatan belajar selesai.




    “Sekira jam 14.00 WIB, setelah kegiatan belajar mengajar selesai, dilanjutkan ekstrakurikuler renang di kolam renang milik sekolah yang berlokasi di depan sekolah SDIT,” jelasnya.

    Namun, pada pukul 14.30 WIB, orang tua korban ditelepon pihak sekolah untuk datang ke RS Viola Pondok Ungu Permai. Mereka memberitahukan bahwa kedua korban telah meninggal dunia karena tenggelam.

    “Diberi tahu bahwa KBW dan FAP telah meninggal dunia diduga tenggelam di kolam renang milik sekolah,” tuturnya.

    Kasus Naik Penyidikan

    Polisi lantas melakukan gelar perkara pada Kamis (12/8) yang lalu. Hasilnya, polisi menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.

    “Jadi, berdasarkan hasil penyelidikan, kemudian dilakukan gelar perkara di Polres, kemudian cocok nih sama penyelidikan di Polsek. Kemudian, ditingkatkan jadi penyidikan,” kata Kapolsek Babelan Kompol Wito saat dihubungi wartawan, Jumat (13/8).

    Wito memastikan pihaknya menaikkan kasus tersebut ke tahap penyidikan karena ditemukan adanya unsur pidana. Ia pun masih mendalami kasus itu.

    “Ya (ada), peristiwa pidananya, dari hasil gelar perkara kemarin. Makanya dinaikkan dari penyelidikan dulu ke penyidikan,” lanjutnya.

    Sekuriti hingga Kepsek Diperiksa

    Usai menaikkan kasus ke tahap penyidikan, polisi pun langsung bergerak memeriksa beberapa pihak. Kompol Wito menyebut pihaknya sudah memeriksa kepala sekolah hingga sekuriti SDIT Bekasi.

    “Sudah diperiksa kepala sekolahnya,” kata Kompol Wito saat dihubungi wartawan, Jumat (15/8).

    Sementara itu, saksi lainnya yang turut diperiksa, yakni orang tua siswa, pihak RT, serta pihak keamanan. Wito juga menjelaskan masih menunggu keterangan pihak rumah sakit.

    “Ya, dia dari sekolah. Ada wali anaknya yang ikut berenang, kemudian dari RT dan juga dari pihak sekuriti juga. Jadi, kita lagi akan meminta keterangan dari rumah sakit juga nih, belum dikirimkan suratnya,” ujar Wito.

    Puluhan Siswa SD Cuma Diawasi 2 Orang

    Lebih lanjut, Kompol Wito mengatakan, saat kejadian, hanya ada dua orang yang mengawasi les renang tersebut. Dua orang itu mengawasi total 25 murid.

    “Didampingi oleh satu guru, satu pelatih, jadi dua orang. Seluruh siswa 25 yang ekskul,” kata Kompol Wito kepada wartawan, Sabtu (16/8).

    Wito mengatakan para siswa tersebut berenang di kolam renang dengan kedalaman lebih dari 1 meter. Saat kejadian, salah seorang siswa memberitahukan kepada pelatih bahwa korban KBW dan FAP tenggelam.

    “Kedalamannya bervariasi, dari 110 cm terus sampai 120 cm terus 140 cm, itu paling dalem. Ujung ke ujung makin dalem,” kata dia.

    “Ya dia sih tidak melihat, justru malah dikasih tahu yang temen berenangnya kalau ada yang tenggelam di situ dan disampaikan kepada pelatih atau gurunya, ‘ada yang tenggelam, ada yang tenggelam’, kemudian langsung ya kan memberikan pertolongan dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.

    Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman. Rekaman CCTV di lokasi pun sudah disita untuk diteliti lebih lanjut.

    Saksikan Live DetikPagi:

    Halaman 2 dari 4

    (maa/maa)







    Source link

    Share.