5 Tanda Anak Alami Trauma dan Cara Menanganinya (Foto: Freepik)

    JAKARTA – Trauma pada anak sering kali luput dari perhatian orang tua. Padahal, kondisi ini bisa muncul akibat berbagai pengalaman, mulai dari kekerasan, kehilangan orang terdekat, hingga tekanan yang membuat anak merasa tidak aman. Bila dibiarkan, trauma berpotensi menghambat perkembangan emosional maupun sosial anak hingga dewasa.

    Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Hisbah UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga, anak usia dini cenderung kesulitan mengungkapkan emosi lewat kata-kata. Karena itu, terapi bermain (play therapy) menjadi salah satu metode efektif untuk membantu mereka. Melalui aktivitas bermain, anak dapat mengekspresikan perasaan terpendam sekaligus perlahan melepaskan pengalaman traumatis yang membebani.

    Ciri-Ciri Anak Mengalami Trauma

    Orang tua perlu jeli memperhatikan tanda-tanda berikut, yang bisa menjadi indikasi anak tengah mengalami trauma:

    1.      Perubahan perilaku drastis

    Anak yang biasanya ceria bisa tiba-tiba menjadi pendiam, mudah marah, atau menarik diri dari lingkungan sekitar.

    2.      Gangguan tidur

    Trauma sering membuat anak sulit tidur nyenyak, mengalami mimpi buruk, atau ketakutan tidur sendirian.

    3.      Rasa takut berlebihan

    Anak mungkin menunjukkan ketakutan pada hal-hal yang sebelumnya biasa saja, misalnya suara keras, keramaian, atau sosok tertentu.

    4.      Kesulitan berkonsentrasi

    Anak kerap kehilangan fokus saat belajar atau bermain karena pikirannya terganggu oleh perasaan tidak aman.

    5.      Regresi perilaku

    Beberapa anak kembali melakukan kebiasaan masa kecil, seperti ngompol atau mengisap jempol, sebagai bentuk respons atas tekanan psikologis.

     



    Source link

    Share.