Jakarta -
Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) inisial ADP yang jasadnya ditemukan di kamar kos daerah Menteng, Jakarta Pusat, masih misterius. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga turun tangan mengawasi kerja kepolisian.
Komisioner Kompolas, Chairul Anam, melihat langsung lokasi ADP ditemukan meninggal pada Selasa (22/7/2025). Anam mengatakan langkah itu dilakukan usai pihaknya menemukan informasi baru dari pihak keluarga korban yang ada di Yogyakarta.
“Kami melakukan pendalaman apa yang sudah kami dapat di Yogya, termasuk informasi awal yang sebelumnya kami dapat,” kata Cak Anam, panggilan akrabnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlilit lakban.
Polda Metro Jaya menjamin bakal mengusut tuntas kasus kematian ADP. Polda Metro menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah atau scientific investigation.
Kompolnas mengungkap sejumlah temuannya hasil pengecekan ke kamar kos korban. Berikut uraiannya:
1. Periksa CCTV Kamar Kos Korban
Foto: Komisioner Kompolnas Choirul Anam (Rumondang/detikcom)
|
Kompolnas mendatangi kosan di Menteng, Jakarta Pusat, lokasi tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri berinisial ADP (39). Kompolnas mengecek CCTV hingga detail kamar korban.
“Cek lokasi, cek detail kamar, cek apa yang ada di CCTV dan sebagainya,” kata Komisioner Kompolnas Choirul Anam kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).
Pengecekan lokasi kejadian merupakan tindak lanjut temuan baru yang didapat dari pihak keluarga ADP di Yogyakarta. Pertemuan dengan keluarga merupakan bagian dari pendalaman tahap awal.
“Kami melakukan pendalaman apa yang sudah kami dapat di Yogya, termasuk informasi awal yang sebelumnya kami dapat,” ujarnya.
Kompolnas mendalami kronologi waktu terkait kematian ADP. Hal ini penting untuk mengetahui struktur peristiwa kematian ADP.
Tak hanya soal kronologi waktu, Kompolnas juga mendalami barang-barang korban. Barang ini akan dilihat relasinya dengan peristiwa.
Anam juga mengungkap bahwa Kompolnas mendalami latar belakang ADP. Kompolnas memastikan aktivitas dan interaksi ADP dengan lingkungannya. Anam mengaku pihaknya pun mendapat informasi baru. Informasi ini akan ditelusuri.
“Kami juga diberi informasi terkait sesuatu yang sifatnya baru. Yang belum ada perdebatan. Yang itu perlu kami telusuri,” kata Anam.
2. Tak Ada Kerusakan di Kosan ADP
Anam mengatakan pihaknya juga mengecek plafon di kosan milik korban. Hasilnya, tidak ada kerusakan yang ditemukan.
“Terus posisi plafon, baik posisi plafon kamar maupun plafon kamar mandi tidak ada yang rusak sama sekali. Mungkin itu yang penting,” kata Anam.
3. CCTV Sebelum dan Sesudah Korban Tewas Sama
Kompolnas juga mengecek kondisi saluran air hingga posisi kasur korban. Selain itu, hasil pengecekan CCTV di lokasi, ada persesuaian sebelum dan setelah korban ditemukan tewas.
“CCTV, jumlah CCTV, sebelum peristiwa sampai peristiwa jumlahnya sama,” kata dia.
“Ini tadi kami hitung semua CCTV yang ada di dalam. Nanti kita konfirmasi ke Polda Metro, di titik mana yang paling penting diambil CCTV-nya dan berapa lama CCTV itu diambilnya. Dua menit, tiga menit, dua jam, tiga jam, satu hari, dua hari,” imbuhnya.
4. Penjaga Kos Diminta Perlihatkan Posisi Kunci Kamar ADP
Foto: Diplomat Kemlu sebelum tewas (Istimewa)
|
Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan pihaknya meminta penjaga kos untuk memperagakan momen membuka kamar kos korban. Dia menyebut penjaga kos yang pertama kali mendapati korban tewas dengan kondisi terlilit lakban.
“Posisi kunci ini sangat krusial, di situ kami cek secara fisik dan kami konfirmasi kepada penjaga kos-kosan ini. Karena beliaulah yang membuka pertama kali. Terus kami minta untuk diperagakan posisi kuncinya,” kata Cak Anam.
Cak Anam mengatakan ada dua jenis kunci pada pintu kamar korban. Pertama, kunci yang bisa dibuka dari luar dan dalam, kedua kunci slot yang hanya bisa dibuka dari dalam.
“Saya nanya ini posisi kunci yang slot, pertama yang slot ya yang hanya bisa dibuka dan ditutup dari dalam, itu posisinya terkunci. Jadi kami tadi konfirmasi langsung ke penjaganya karena ada video juga, kami cek videonya, kami konfirmasi ke dianya. Waktu dibuka posisinya terkunci,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam tangkapan CCTV penjaga kos sempat beberapa kali mondar-mandir di depan kamar korban. Cak Anam menjelaskan, penjaga kos diminta istri korban untuk mengecek kondisi korban.
“Salah satu yang paling penting memang firm ada komunikasi antara istri sama penjaga kos menit per menitnya. Komunikasi antara penjaga kos dan istri kami dapet detail per detailnya. Kami dapat menit per menitnya apa saja dia bicarakan kami dapet dan kami tau konteksnya,” jelasnya.
5. Teka-teki Kresek yang Ditenteng Korban
Diplomat muda Kementerian Luar Negeri berinisial ADP sempat membawa kantong kresek keluar dari tempat kos sebelum ditemukan tewas terlilit lakban. Apa sebetulnya isi kresek tersebut?
Dalam rekaman video CCTV yang diperoleh detikcom, terlihat ADP masuk ke kamar kos pada pukul 23.23 WIB, Senin (7/7). Pada pukul 23.24 WIB, ADP terlihat keluar dari kamar kos dan membawa kantong kresek.
ADP lalu kembali tanpa membawa kresek. Ia terlihat masuk kembali ke kamar kos pada pukul 23.25 WIB.
Tak ada gerak-gerik yang mencurigakan. ADP terlihat berjalan masuk menuju kamar kosnya kembali dengan kemeja yang terbuka seluruh kancingnya.
Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan pihaknya sudah mengetahui isi dalam kantong kresek tersebut. Dia mengatakan isi kantong kresek itu merupakan bagian dari barang bukti.
“Karena CCTV yang tersebar di publik itu bawa tas kresek, yang juga jadi pertanyaan isinya apa. Tadi kami ditunjukkan (pihak Polda Metro Jaya) isinya apa saja, bagaimana mereka proses membukanya, bagaimana prosedur memperlakukan, karena itu bagian dari barang, barang bukti, prosedurnya juga ditunjukkan,” kata Cak Anam kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (22/7/2025).
Kompolnas diketahui hari ini melakukan pengecekan ke kamar kos lokasi tempat ADP ditemukan meninggal. Pengecekan itu bagian dari fungsi Kompolnas melakukan pengawasan terhadap kinerja kepolisian.
Anam belum memerinci lebih jauh isi kresek tersebut. Dia mengatakan hal itu menjadi kewenangan penyidik untuk menyampaikanya ke publik.
“Kami belum bisa sampaikan saat ini apa aja isinya, biarkan Polda Metro Jaya penyidiknya yang akan menjelaskan,” imbuhnya.
6. Aktivitas Korban Sebelum Tewas
Foto: Kamar Kos TKP diplomat muda Kemlu ditemukan meninggal. (Rumondang/detikcom)
|
Kompolnas mengungkap sejumlah temuan terkait kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di rumah kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kompolnas menyatakan sudah mengantongi kegiatan korban sebelum ditemukan tewas.
“Yang kami dapatkan (dari keluarga) adalah struktur cerita, tidak hanya pas hari-H, tapi sebelum hari-H Itu yang baru. Termasuk barang yang tidak hanya pas hari-H, setelah hari-H juga kami dapat,” kata Komisioner Kompolnas Choirul Anam.
Cak Anam belum memerinci lebih jauh terkait kegiatan korban. Cak Anam menyebutkan hal itu merupakan ranah penyidik Polda Metro Jaya.
“Kami mendapatkan semua informasi terkait peristiwa ini dari keluarga sangat baik, sangat komprehensif,” imbuhnya.
7. Kesaksian Tetangga Kos Korban
Kompolnas juga memeriksa tetangga kosan korban. Ada kesaksian soal malam hening di hari kematian korban.
“Ada salah satu penghuni kos-kosan yang masih belum tidur sampai jam satuan begitu,” kata Komisioner Kompolnas Choirul Anam.
Tetangga kos mengatakan situasi hening saat malam sebelum diplomat Kemlu ditemukan tewas terlilit lakban pagi harinya, Selasa (8/7).
“Apakah ada suara yang mencurigakan? Tidak ada. Suaranya hening dan sebagainya. Apakah kondisinya kayak biasanya? Kurang lebih kayak biasanya. Apalagi di hari itu juga pas hujan rintik-rintik, itu juga penting,” ujarnya.
Halaman 2 dari 4
(ygs/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini